unescoworldheritagesites.com

Gus Yasin: Warga Wadas Semakin Guyub Rukun, Tenang Damai - News

Gus Yasin temui warga Wadas. (Foto: jatengprov.go.id)

 

: Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menegaskan kehidupan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, kini semakin guyub rukun tenang dan damai.

Suasana tersebut dilihatnya sendiri, saat Gus Yasin, sapaan akrabnya, menghadiri peringatan Isra Mi’raj 1442 Hijriah di Balai Desa Wadas, Selasa (1/3/2022).

Setiba di lokasi, Gus Yasin, disambut masyarakat dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Antusiasme masyarakat yang ingin bertemu secara langsung dengan putra kiai karismatik, Almarhum Maimoen Zubair itu, sangat besar.

 Gus Yasin menyampaikan, kedatangannya ke Wadas kali ini sekaligus juga ingin mengunjungi lokasi petilasan Kyai Dipo Yudho dan Pohon Ringin Alas, yang dipercaya masyarakat sebagai tempat keramat.

Baca Juga: Masuk 12 Provinsi Dengan Prevalensi TinggI, Jateng Ditantang Turunkan Stunting

Diakuinya, keinginan itu sudah muncul sejak awal kehadirannya ke Wadas. “Kalau saya ingin ke sana, kira-kira masyarakat ada yang mau nganter nggak ya?” tanya Yasin, yang disambut ucapan bersedia dari masyarakat.

 Ia pun menyampaikan kegembiraannya melihat masyarakat dapat berkumpul, untuk memperingati Isra Mi’raj bersama.

Baginya, hal itu merupakan momen agar masyarakat dapat menunjukkan keguyub rukunan. Sehingga, rahmat yang dianugerahkan Allah SWT benar-benar terasa.

 “Nabi dijadikan utusan untuk merahmati kita semua. Saya senang, kita bisa Isra Mi'raj di Wadas. Saya yakin, kita peringati Nabi yang sama, memperingati manusia yang sama. Saya optimis bahwa Isra Mi’raj ini yang menyebabkan kita bisa kumpul, bisa cair,” jelasnya.

Baca Juga: Dibantu Rektor IPDN Dan TNI AL, Pemkot Semarang Buka 34 Sentra Vaksinasi

 Lebih jauh, Gus Yasin meminta masyarakat agar terus menjaga kerukunan. Meskipun ada perbedaan pendapat, harus disikapi secara bijak, jangan sampai terpecah belah.

 Wagub menegaskan, perbedaan tersebut bisa diselesaikan dengan duduk bersama dan menggelar musyawarah.

 “Kalau yang satu bilang A, lainnya bilang B, maka bisa diambil tengah-tengahnya. Kita bisa mengambil manfaatnya. Boleh seperti itu. Namun yang ini ada mudharatnya, yang ini ada manfaatnya, kita kumpulkan untuk dicari solusinya,” paparnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat