: Sebanyak 142 tim dari 57 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia mengikuti Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024 tingkat nasional yang digelar di Edutorium KH Ahmad Dahlan,. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (3/7/2024).
Sebelum maju di tingkat nasional mereka telah lolos di babak seleksi tingkat wilayah yang diikuti 317 tim dari 112 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.
"Dari tahun ke tahun perkembangan talenta di bidang robot mengalami peningkatan," kata Staff Ahli Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin, saat pembukaan KRI 2024.
Baca Juga: YLKI Desak BPOM Sosialisasi Aturan Baru Label Bahaya BPA
Tatang berharap melalui KRI tersebut akan ada peningkatan dengan mitra yang terlibat sehingga mampu membangun ekosistem robot Indonesia.
Menurut Tatang, perkembangan robotik betul-betul disadari sangat bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan. Seperti di sektor pertanian, peran robotik mampu meningkatkan produktivitas.
"Sekarang yang menjadi bagian yang strategis untuk pembangunan bangsa di bidang pertambangan dan energi,"katanya lagi.
Baca Juga: Setop Penyebaran Informasi Hoaks Tanpa Paham Konteks
Sementra itu, Rektor UMS Prof Sofyan Anif pada kesempatan yang sama mengatakan di ajang KRI 2024 ini,
setiap tim harus mengeksplorasi kemampuan dalam perancangan dan strategis. Yang harus mengembangkan ide-ide mahasiswa untuk bisa merancang dalam bentuk robot serta kecerdasan intelek.
"Kreativitas dan inovasi adalah kunci dalam meningkatkan daya saing. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dengan berbagai cara mengembangkan ide dan mengimplementasikannya dalam menyelesaikan persoalan dan strategi. Kontes robot merupakan salah satu wadah mahasiswa kreativitas dan inovasi," jelas Sofyan Anif.
Baca Juga: Kalahkan Vietnam 5-0, Timnas Indonesia U16 Juara Ketiga Piala AFF 2024
Ketua Dewan Juri, Benyamin Kusumoputro, mengapresiasi UMS sebagai tuan rumah KRI 2024. Pada tahun 2003, pelaksanaan KRI hanya dilakukan untuk satu divisi, dan saat ini berkembang menjadi 7 divisi.
"Peningkatan tingkat kesulitan ini disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada seperti dengan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI)," ujarnya.