unescoworldheritagesites.com

Hadiri Dies Natalis Ke-46 UNS, Ini Pesan Presiden Joko Widodo - News

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat menghadiri Dies Natalis ke-46 UNS (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretriat Presiden)

 

: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/3/2022). Dalam pidatonya, Presiden Jokowi memberikan sejumlah pesan kepada UNS.

"Hati-hati saya ingatkan ke UNS ,saat ini UNS sudah menjadi kapal besar. Sebuah kapal besar kalau merubah arah harus pelan-pelan, kalau masih kecil gampang banget,"  ujar Presiden Jokowi  dalam pidatonya.

Dengan jumlah mahasiswa memcapai 40.000 an, UNS sudah menjadi kapal induk. Tetapi sebagai kapal induk harus berhati-hati.

"Bisa tidak lincah, tapi juga bisa lincah tergantung nahkodanya. Seluruh lembaga perguruan tinggi termasuk universitas harus lincah, harus update. Karena dunia berubah begitu cepatnya dan ilmu pengetahuan berkembang cepat sekali," jelasnya.

Baca Juga: Pagi Ini, Presiden Jokowi Hadiri Dies Natalis UNS, Resmikan Tower Ki Hadjar Dewantara

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) harus berubah dan cepat. Karena ilmu pengetahuan berkembang cepat sehingga harus diikuti program yang dinamis dan risetnya harus berubah sesuai dengan tantangan zaman.

Presiden Jokowi juga mengatakan perkembangan ilmu pengetahuan sangat cepat sehingga harus diikuti program yang dinamis dan risetnya harus berubah sesuai tantangan zaman. Menurut Jokowi, saat ini hanya punya waktu dua tahun untuk mengejar bonus demografi di tahun 2030 mendatang.

"Kalau kita gak cepat berubah, habis kita. Saya sudah berhitung dan berkalkulasi, kita hanya punya waktu dua tahun. SDM digital, digital talent semua kejar-kejaran," katanya.

Pihaknya juga mengapresiasi program kampus merdeka. Dimana mahasiswa bisa belajar dimana saja dan kapan saja. 

"Kampus yang kita tawarkan, mahasiswa kita bisa belajar satu semester. Ada matching fund yang dibiayai kementerian. Ada 10 ribi praktisi  yang ditarik ke kampus, ini akan mentriger perubahan," katanya lagi.

Baca Juga: Menkes Budi: Indonesia Sokong Rp71 Miliar Untuk Dana Darurat Kesehatan Global

Jika perubahan itu tidak dilakukan di tahun ini maka akan berat di tahun 2035 mendatang. Jokowi juga menyoroti banyaknya  program studi (prodi) di universitas yang jadul dan tidak relevan. Padahal menurutnya prodi hanya relevan lima tahun.

Ternyata banyak prodi yang 20 hingga 30 tahun tidak berubah. Meskipun banyak prodi yang jadul tetaip tidak segera dibubarkan dan tidak juga membuat prodi baru. Alasanya untuk membubarkan dan membuat prodi sangat sulit.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat