unescoworldheritagesites.com

Tantangan Ketenagakerjaan, Tidak Dapat Diantisipasi Jika Pemerintah Hanya Menyiapkan Kebijakan Parsial - News

Menaker Ida Fauziyah (kiri) mendampingi Wapres Ma'ruf Amin (kedua dari kanan).

 
: Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan, meningkatnya kompleksitas seluruh tantangan ketenagakerjaan tidak dapat diantisipasi dengan baik. Jika, pemerintah hanya menyandarkan pada bentuk-bentuk pelaksanaan program, yang sifatnya sekedar menyediakan formula kebijakan parsial dan bersifat tambal sulam. 
 
Hal itu disampaikannya, di sela saat. Mendampingi Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin, meninjau Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) di Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat,  Rabu (23/3/2022). 
 
Dia menyebutksn, diperlukan cara pandang holistik dan radikal untuk memotret keseluruhan akar masalah. Lalu, diurai dan dianalisis, hingga kemudian dibenahi secara fundamental. 
 
"Tantangan besar ini mendorong Kementerian Ketenagakerjaan mengambil langkah besar dalam menawarkan solusi sistematik dan komprehensif melalui sembilan lompatan, sebagai terobosan yang menandakan kebijakan baru di berbagai dimensi utama sektor ketenagakerjaan," terang Menaker
 
 
Dikemukakannya, pelaksanaan pelatihan vokasi merupakan bentuk implementasi dari lompatan transformasi BLK, yang saling terintegrasikan satu sama lainnya. 
 
Konkrit Rebranding BLK dalam transformasi BLK, adanya perubahan nomenklatur BLK Lembang menjadi Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bandung Barat. 
 
"Harapannya BLK di seluruh Indonesia mampu menjawab tantangan ketenagakerjaan. Untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja, seperti di BPVP Bandung Barat ini," ujarnya. 
 
Selain itu, lanjutnya, Kemnaker telah melakukan pengembangan 5R. Yakni pertama Reformasi Kelembagaan, kedua Revitalisasi Sarana dan Prasarana. 
 
"Kami tidak ingin BLK-BLK yang ada itu hanya menjadi pameran alat-alat bekas. Yang kalau orang mengingatnya di BLK itu alat-alatnya jadul. Maka, kami revitalisasi seluruh sarana dan prasarana di seluruh BLK," tuturnya. 
 
 
Yang ketiga, lanjut Menaker, Redesain pelatihan yang ada untuk menjawab kebutuhan pasar kerja, keempat Relationship dengan membangun kemitraan pada seluruh stakeholder ketenagakerjaan, kelima Rebranding BLK itu sendiri. 
 
"Pada konteks relationship dilakukan dengan  cara mempertemukan antara pencari kerja dan pemberi kerja dalam satu ekosistem. Kami bangun forum yang mempertemukan mereka sebagai Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dan Industri (FKLPI)," ungkapnya.*** 
 
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat