unescoworldheritagesites.com

Tabuh Bedug Blandrangan Di Menara Kudus, Penanda Datangnya Ramadhan - News

Menara Kudus tempat Tabuh Bedug Blandrangan. (Istimewa)

 

: Beragam tradisi daerah di Jawa Tengah, bermunculan dengan indah setiap memasuki awal Ramadhan. Tradisi dengan unsur budaya lokal yang kuat, bahkan menjadi perhatian tersendiri bagi kaum wisatawan.

Di Kota Semarang misalnya, ada tradisi lama bernama Dugderan dalam menyambut bulan suci Ramadhan, yang berwujud pawai Akbar dengan mengusung Warak Ngendog. Sedang di Kudus ada tradisi Tabuh Bedug Blandrangan yang dipusatkan di Menara Kudus.

Seperti yang nampak awal Ramadhan kemarin, orang-orang dengan berpakaian putih, bersarung dan mengenakan ikat kepala, saling menabuh beduk di atas Menara Kudus, Sabtu sore (2/4/2022).

Irama tetabuhan yang mengiringi lantunan selawat tersebut, terdengar begitu merdu, meski tanpa menggunakan pengeras suara.

Baca Juga: Legislator DPRD Jateng Sidi, Sehat Dan Bahagiakan Konstituen Dengan Senam Massal Bagikan Minyak Goreng Gratis

Warga seperti biasa, sangat antusias menyaksikan tradisi turun temurun yang biasa disebut sebagai Tabuh Bedug Blandrangan. Tak sedikit dari mereka yang mengabadikan momen tersebut menggunakan ponsel pribadi.

Tabuh Beduk Blandrangan, merupakan tradisi sebagai penanda awal bulan puasa keeseokan harinya. Tidak ada yang tahu persis sejak kapan tradisi tabuh beduk dimulai. Namun diyakini kebiasaan itu dilakukan sejak zaman leluhur secara turun-temurun.

Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK), EM Najib Hasan menuturkan, Tabuh Bedug Blandrangan sudah ada sejak lama, sebagai tanda jika keesokan harinya datang bulan Ramadhan.

Dalam perkembangannya, tradisi dikemas lebih menarik. Seperti ziarah ke makam Sunan Kudus dan makan kuliner bersama. Di lokasi telah tersedia makanan khas seperti soto, puli kotokan, pecel meniran, dan intip ketan.

Baca Juga: Ini Tanggapan Fraksi PKS Terhadap 6 Raperda Di Sidang Paripurna DPRD Depok

“Dalam beberapa tahun terakhir, tradisi ini mulai didokumentasikan dan dikemas lebih menarik. Sekarang ada ziarah bareng, dan makan kuliner khas bareng, biar nampak indah. Ini menjadi pestanya warga Kauman,” ujarnya.

Menurut Najib, Menara Kudus memang berfungsi untuk mengumandangkan adzan, serta mengumumkan agenda penting keagamaan, seperti datangnya Ramadhan.

“Saya tidak berani memastikan apakah ini tradisi dari Sunan Kudus atau tidak. Tapi memang sejak saya kecil sudah ada, sudah ada sejak zaman kuno. Yang namanya Menara itu dari awal untuk melantunkan azan, dan mengumumkan agenda penting keagamaan, seperti awal puasa,” terangnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat