Pada kesempatan itu, Benny mengungkapkan, kalau dirinya banyak mendapat kritikan dan keluhan CPMI, yang tertunda berangkatannya ke Korea Selatan.
Baca Juga: Upaya Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN Buka Kelas Tips Orangtua Hebat Dalam 1000 HPK
Dia menerangkan, hal ini sesungguhnya bukan keputusan pemerintah Indonesia. "Tapi, memang kewajiban kami sebagai pelayan rakyat, menerima kritikan dan keluhan itu," ujarnya.
Dia menjelaskan penempatan PMI ke Korea Selatan ditutup karena kebijakan pemerintah negara itu, dengan melihat kondisi Covid-19.
“Sekarang dibuka kembali, karenanya saya tegaskan pada jajaran. Untuk menggenjot Preliminary Education pada seluruh CPMI yang tertunda keberangkatannya," terangnya.
Baca Juga: Bantuan Bea Siswa, BPJAMSOSTEK Jakarta Cilincing Telah Gelontorkan Rp 250 Juta
Ada 410 peserta yang mengikuti kegiatan itu, dan rencananya bakal berlangsung selama enam hari ke depan. Preliminary Education (Orientasi Pra Pemberangkatan) bagi CPMI ini merupakan skema Government to Government (G to G) Korea Selatan gelombang kedua.
Benny menargetkan, semua peserta bisa diberangkatkan pada Juli 2022. Selain itu, dia menyatakan kegiatan macam ini akan digelar di sejumlah kota di Tanah Air.
"Dan, semuanya dilaksanakan secara cuma-cuma, tanpa dipungut biaya sepeder pun," ujarnya. Acara diakhiri dengan kegiatan tanya jawab.***