unescoworldheritagesites.com

Peringati HTD, Keraton Surakarta Tampilkan Bedhaya Endhol-Endhol, Ini Maknanya - News

Tari Bedhaya Endhol-Endhol dari Keraton Surakarta yang dibawakan di peringatan Hari Tari Dunia di ISI Solo (Endang Kusumastuti)

 

: Peringatan Hari Tari Dunia (HTD) di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Jumat (29/4/2022) kemarin diikuti ribuan penari. Sekitar 1.500 penari turut memeriahkan peringatan HTD di ISI Solo itu.

Tidak hanya seniman tari dari Kota Solo saja yang ikut tetapi juga dari luar Jawa juga berpartisipasi dalam acara tersebut. Tidak terkecuali dari Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta yang menampilkan tari Bedhaya Endhol-Endhol.

Tarian ini merupakan ciptakan dari Raja Keraton Surakarta, Paku Buwono (PB) X. Menurut Ketua LDA Keraton Surakarta, GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng),  tarian ini memiliki gerakan yang sederhana.

"Tetapi ini adalah dasar dari Tari Bedhaya karya PB X,  saya selaku ketua lembaga dewan adat  harus bisa menjaga karya beliau yang ada di dalam keraton," jelas Gusti Moeng.

Baca Juga: Presiden Jokowi Mudik Ke Yogyakarta, Gibran Sebut Bapaknya Sekarang Orang Jogja 

Tarian Bedhaya Endhol-Endhol ini syairnya tentang pitutur (nasehat) kehidupan. Nasehat itu berasal dari peristiwa yang terjadi dalam kehidupan. Tarian ini dibawakan oleh sembilan orang penari wanita.

"Seorang manusia utama itu harus bisa menjaga pribadinya untuk bisa dihargai orang ya harus bisa mengharga diri sendiri," jelasnya lagi.

Pada zaman dulu, Bedhaya Endhol-Endhol dibawakan untuk menghibur tamu yang datang ke keraton. Tarian ini memiliki durasi cukup panjang yakni 40 menit karena biasanya dibawakan saat raja menjamu para tamu dan berbincang-bincang dengan mereka.

Baca Juga: Jokowi Telepon Putin-Zelenskyy: Undang Ke G20 Bali, Cari Solusi Damai, Akhiri Perang Rusia-Ukraina

"Tari Bedhaya Endhol-Endhol bukan tarian sakral, kalau tarian sakral dari keraton hanya Bedhaya Ketawang. Meski bukan tarian sakral tapi kami tetap melakukan wilujengan sebelum menampilkan tarian ini di HTD,"  paparnya.

Tidak hanya menmpilkan Bedhaya Endhol-Endhol, tetapi Keraton Surakarta juga menampilkan tarian putra Wiropratomo karya PB IV,"  katanya. 

Gusti Moeng mengatakan setiap tahun event HTD digelar di ISI Solo, pihaknya selalu berpartisipasi. Selain dari Keraton Surakarta, juga tampil dari Keraton Kasunanan Yogyakarta, Pakualaman serta Pura Mangkunegaran.

Baca Juga: Pesona Jan Ethes Kalahkan Menparekraf Dan Wali Kota Solo Dalam Kirab Solo Menari 2022

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat