: Terdapat pro kontra kehadiran My Kopi O yang menggunakan bagian bangunan Museum Digital Gedung Juang, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Museum digital ini dibangun menggunakan APBD pada 2020 senilai Rp38 miliar dan diresmikan pada 20 Maret 2021.
Sebagian pihak menyebut, My Kopi O itu dihadirkan sebagai magnit untuk daya tarik pariwisata dan pengunjung yang datang dari luar Bekasi setelah berkunjung ke museum digital tersebut.
Baca Juga: Kehadiran My Kopi O Di Cagar Budaya Gedung Juang Berizin, Sekda: Jadi Magnet Pariwisata
Pihak lain berpendapat bahwa kehadiran My Kopi O dinilai tidak tepat. Daripada dijadikan tempat ngopi, mending dibuat museum budaya.
Seperti contohnya, di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogya, dan lainnya, bangunan tua banyak. Pemerintahan daerah merapihkan bangunan tua untuk dijadikan pusat budaya.
Pusat Kebudayaan
Dari rangkuman , Gedung Juang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni tahun 2020. Tujuan revitalisasi Gedung Juang ini dibangun untuk pusat budaya. Dengan kata lain, Pemkab Bekasi menjadikan gedung perjuangan itu sebagai miniatur pusat kebudayaan Bekasi.
Plt Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja-saat itu-menjelaskan, jika museum itu terintegrasi dengan Stasiun KA Tambun melalui akses Bunker (tempat penjara kolonial) Gedung Juang.
"Kita akan mengundang ahlinya (arsitek dan arkeologi) untuk memfungsikan bunker menuju akses ke Stasiun Tambun," terangnya pada Selasa (26/3/2019).
Baca Juga: Di Biayai APBD Murni, Pemkab Bekasi Bangun Pusat Kebudayaan
Selain pusat kebudayaan, Pemkab Bekasi akan membuat konten terkait sejarah perjalanan perkeretaapian dunia termasuk di Indonesia.
Disekeliling Gedung Juang akan dibuat wahana-permainan-kereta api sebagai tempat wisata.