: Usahawan rotikyu, Metty Novianty adalah protret wirausaha mustahik binaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang sedang berkembang baik.
Pengusaha Rotikyu yang beralamat di Kampung Utan Kayu Selatan RT 009/RW 07 Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur ini adalah salah satu protet entrepreneurship yang awalnya mustahik saat ini tengah berjalan menjadi muzaki.
Usahanya terus tumbuh menggembirakan. Jika awalnya hanya memproduksi roti unyil, yang seharinya cuma menghabiskan bahan baku tepung gandung 1,5 kg hingga 2 kg. Setelah mendapat bantuan modal usaha dari Baznas, kini usahanya tumbuh dengan baik. Omsetnya meningkat 1000 -1500 bungkus per hari. Rotikyu sudah beredar di warung- warung makan, warung kelontong di seantero Ibu Kota Jakarta.
Metty kini memiliki 80 an toko kelontong yang bermitra dengannya, menjual Rotikyu.
"Saya merintis dari membuat roti unyil. Alhamdulillah sekarang setelah mendapat bantuan modal dari Baznas, dapat berkembang menjadi Rotikyu. Roti yang digemari masyarakat," ujar Metty saat menyampaikan testimoni di depan pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA, dan belasan wartawan yang mengunjungi rumah produksi Rotikyu di gang sempit kawasan Pisangan Selatan, tak jauh dari Stasiun Jatinegara.
Baca Juga: Penguatan Distribusi Dan Pendayagunaan Zakat Di Daerah Jadi Prioritas Baznas RI
Metty mengatakan tidak mudah mengembangkan bisnisnya. Saat ini ia menghadapi berbagai kendala untuk membesarkan usahanya.
"Sekarang sudah lumayan berkembang, omset mulai naik, pelanggan bertambah banyak. Tetapi tak lepas dari kendala. Perang Rusia dan Ukrain membuat harga bahan baku tepung gandum harganya naik tinggi," kata Metty.
Saidah mengatakan, Metty Novianty akan menjadi contoh wirausaha mustahik kini telah naik kelas menjadi pengusaha muzaki, yang mampu menarik teman-temannya menjadi wirausaha.
Baca Juga: UMKM Frozen Food Binaan Baznas Ramaikan Ajang Formula E-Prix
"Ibu Metty ini luar biasa. Memulai usaha kecil membuat roti unyil, kemudian kita intervensi, Baznas mengucurkan modal usaha, memberikan pendampingan, pelatihan, sehingga usahanya sekarang sudah berkembang. Ibu Metty adalah contoh bagi masyarakat mustahik yang kita dukung menjadi usahawan muzaki," kata Saidah.
Mantan anggota DPR RI dari Partai Golkar ini menambahkan, saat ini Metty sudah memiliki 13 karyawan, termasuk mereka yang menjual Rotikyu ke warung-warung di belasan kampung di Jakarta.
"Kami komitmen untuk terus mendukung Ibu Metty agar kedepan usahanya bisa terus berkembang. Baznas siap berkolaborasi dengan bank-bank konvesional seperti BSI, BRI, Mandiri untuk mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR)," kata Saidah.
Baca Juga: Baznas Tingkatkan Kapasitas UMKM Mustahik Hadapi Dampak Pandemi Covid -19
Menurut Saidah, Metty perlu penambahan modal usaha agar bisa sewa kios untuk menjual rotinya seperti roti pabrikan di banyak toko-toko di Jakarta.
"Packaging-nya perlu ditingkatkan sehingga mendekati roti dari pabrikan, perizinan PIRT, kualitas rasa, jaminan halal dan lain-lain harus dilengkapi sebagai sebuah produk yang harus bisa bersaing dengan merk dari pabrikan," katanya.
Saidah optimistis Rotikyu produksi Ibu Metty Novianty terus berkembang, diminati masyarakat karena enak, dan harganya terjangkau. ***