unescoworldheritagesites.com

Kegiatan Kapal Perintis di Papua Barat Lancar Tak Ada Hambatan Hingga Agustus 2022 - News

Kepala Seksi Sertifikasi Kapal sekaligus PPK Perintis, Ronald , SE, (suarakarya.id - Yacob Nauly)



: Kegiatan pelayaran kapal-kapal Perintis  yang melayani transportasi masyarakat pesisir  terpencil tertinggal dan terluar di kawasan Papua Barat hingga ke wilayah Maluku sampai  Rabu 3 Agustus 2022 berjalan lancar. Hal ini diketahui dari informasi sejumlah masyarakat terpencil yang datang dan pergi di kota Sorong kepada wartawan.

Kegiatan kapal-kapal Perintis di Sorong ketika ditanyakan kepada Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sorong Jece Julita Piris, SE.,M.Si  melalui  kepala Seksi Sertifikasi Kapal sekaligus PPK Perintis, Ronald , SE, membenarkan hal itu.

“Kegiatan kapal-kapal Perintis di Pelabuhan Sorong lancar terkendali karena pelayanan disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Sehingga sampai hari ini tak ada komplain dari masyarakat yang menggunakan moda transportasi kapal perintis di daerah ini,” kata Ronald.

Baca Juga: Lirik Lagu Berkibarlah Benderaku Terinspirasi  Dari Perjuangan Seorang Tokoh RRI Jelang Agresi Belanda I  Tahu

Menurutnya, kapal-kapal Perintis yang beroperasi dari Sorong melayani pelayaran ke pelosok atau pesisir Papua Barat hingga Bula, Geser, Gorom, Kesui di Maluku bahkan sampai ke Pomako di Papua.

“Baru berakhir Juli lalu kami juga membantu transportasi peserta kegiatan Sidang Sinode GKI di Tanah Papua yang diselenggarakan di Waren (Waropen) Provinsi Papua. Saat itu kami berkoordinasi dengan KSOP Jayapura, KSOP Biak dan KSOP Manokwari untuk menggerakkan kapal-kapal Perintis  dari Sorong, Manokwari, Biak dan Jayapura untuk mendukung kegiatan keagamaan tersebut,”katanya.

Menjawab pertanyaan , Ronald, mengatakan, terkait trayek kapal-kapal Perintis ini ditetapkan di Dirjen Hubla berdasarkan usulan daerah.

“Jadi trayek itu diajukan oleh KSOP Sorong bersama  Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat dengan mendengar masukan dari masyarakat melalui Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota.

Baca Juga: Lirik Lagu Ajarkan Aku - Arvian Dwi

Trayek Perintis Tahun 2022 ditetapkan  berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor kp – DJPL 192  Tahun 2022  tentang Perubahan atas Keputusan Direktur Jenderal  Perhubungan Laut  Nomor KP.1028/DJPL/2021 Tentang Jaringan Trayek Angkutan Laut Perintis Tahun Anggaran 2022,” kata Ronald.

Ia mencontohkan belum lama ini masyarakat Misol  mengusulkan untuk masuk di Jalur pelayanan Kapal Perintis. Masyarakat tidak langsung ke Kantor KSOP  Sorong tapi usulan itu diajukan berjenjang melalui Dinas Perhubungan kabupaten Raja Ampat di Waisai yang akan meneruskan ke Dishub Propinsi Papua Barat.

Baca Juga: KPK Berupaya  Menangkap Bupati Ricky Ham Pagawak Terduga Koruptor yang Kini Sembunyi di PNG

Menurut Ronald, karena keterbatasan/penghematan anggaran, dikarenakan Covid 19 dan kegiatan prioritas lainnya, maka ada sejumlah kapal yang tidak melayani  volume pelayarannya sesuai target yang ditentukan (pengurangan voyage).

“Semisal ada kapal yang harus melayani 47 voyage pertahun terpaksa dikurangi  6 voyage sehingga menjadi 41 pertahun. Selain itu juga skema operasional diubah menjadi On/Off, dengan penerapan 1 kali berlayar dan 1 kali port stay di Pelabuhan Pangkalan.

Hal itu berdasarkan Surat Kementerian Perhubungan Direktorat  Jenderal Perhubungan Laut Nomor AL.016/I/13/DJPL/2022 tentang penyesuaian Operasi Kapal Perintis Tahun 2022,” ujarnya

Surat tersebut berkaitan dengan penyesuaian Operasi Kapal Perintis dan pengurangan trayek karena penghematan anggaran untuk kepentingan yang lebih besar. 

Di Manokwari ibu kota Papua Barat, Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Drs Paulus Waterpauw M.Si., menjelaskan akses warga yang tinggal di daerah 3 T kini terhubung lancar ke daerah perkotaan di Papua Barat.

Baca Juga: Lirik Lagu Casablanca  Viral  di Sejumlah Negara Lewat TikTok

Kelancaran akses transportasi baik laut melalui pelayaran Perintis maupun udara dilaporkan lancar.

Pasalnya masyarakat tak mengeluh karena kesulitan transportasi  laut udara maupun daratan.

“Hal ini menunjukkan bahwa transportasi ke kawasan 3 T di Papua Barat kian baik. Meski memang masih butuh penanganan yang lebih baik lagi ke depan," katanya.

Gubernur berharap masyarakat yang tinggal di kawasan 3T makin lancar ke kota-kota di daerah Papua Barat, demikian Waterpauw.

Sumber: Rilis

Baca Juga: Lirik Lagu Casablanca  Viral  di Sejumlah Negara Lewat TikTok



















 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat