: Satu minggu tim khusus (timsus) melakukan pendalaman terkait kasus kematian Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir Joshua di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, timsus mengalami kesulitan dalam penyidikan kasus kematian Brigadir J yang melibatkan tersangka Irjen Pol FS tersebut.
"Kami mengalami kesulitan saat pelaksanaan olah TKP awal kurang profesional, dan beberapa alat pendukung sudah diambil," kata Kepala Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto dalam keterangan pers pada Selasa malam.
Baca Juga: Wisata Puncak Bogor Paling Greget, Marcopolo Water Adventure
Lanjut Komjen Pol Agung, timsus akhirnya mendapatkan informasi dari Badan Intelkam Mabes Polri bahwa diketahui beberapa personil telah mengambil CCTV sebagai barang bukti.
Oleh karena itu, Irwasum membentuk tim gabungan yang melibatkan Propam dan Bareskrim Polri telah melakukan pemeriksaan khusus kepada 56 personil Polri.
"Dari 56 personil terdapat 31 personil patut diduga melanggar kode etik profesional Polri," kata Komjen Pol Agung.
Baca Juga: Resep Kasuami Makanan Orang Sulawesi Tenggara
Lebih lanjut ia menambahkan, ada hal yang menonjol dalam pemeriksaan khusus terhadap Bharada E (tersangka awal).
"Pada saat dilakukan pemeriksaan, Bharada E menyampaikan unek-unek, (ia) akan menulis sendiri tidak usah ditanya pak, saya menulis sendiri."
"Yang bersangkutan menulis dari awal bahwa yang melakukan yang bersangkutan (Irjen Pol FS), dengan dilengkapi cap jempol dan materai," ungkap Komjen Pol Agung.
Dari situlah, pemeriksaan timsus (karena sudah ada unsur pidananya), maka kita limpahkan ke Bareskrim Polri untuk melakukan penyidikan lebih lanjut.
Begitu juga dengan Bripka RR dalam pemeriksaan khusus, maka kami limpahkan juga ke Bareskrim Polri.