unescoworldheritagesites.com

Ampas Kelapa Berharga dari Halmahera - News

Coconet adalah produk jaring yang dibuat dari limbah kelapa yang cukup melimpah. PT Antam Tbk, salah satu anak perusahaan MIND ID (Ist)

: Ini tentang ampas kelapa yang kemudian bisa “disulap” menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Sebuah aktivitas yang menginspirasi. Program pemberdayaan masyarakat tersebut tengah bergulir di Halmahera Timur, Maluku Utara.

Adalah MIND ID holding tambang BUMN yang menggagasnya. Ujungnya, berkat inovasi mengubah limbah kelapa menjadi 'emas' itu IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia (ICAII) 2022 mengganjarnya dengan penghargaan.

Nah kita kembali ke ampas kelapa. Siapa sangka, ampas kelapa bisa direkayasa menjadi benda-benda bermanfaat untuk kebutuhan rumah tangga. Misalnya, seperti mangkok, fiber dan lain-lain. “Bahkan bisa menjadi bioenergi yang ramah lingkungan,” ujar Dany Amrul Ichdan, Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, di Jakarta, baru-baru ini.

Dany berharap, inisiasi MIND ID itu kelak bisa menggurita dan mengangkat kesejahteraan rakyat. Di samping, menjadi bagian dari program menjaga alam sekaligus menata sirkulasi sampah atau limbah.

Baca Juga: PWI Larang 20.000 Anggotanya Ikut UKW Lembaga Abal-abal dan Tak Patuhi UU Pers

Tentu tidak berlebihan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kelapa nasional mencapai 2,85 juta ton pada 2021. Sedangkan, pohon kelapa sendiri terkenal sebagai salah satu pohon yang hampir semua bagiannya bermanfaat. Karena itu, ia disebut "the most versatile plant".

Mengubah “sampah menjadi berkah” sejatinya bisa dilakukan siapa saja dan di mana saja, bahkan dengan “limbah” apa saja. Masyarakat pesisir misalnya, acap memanfaatkan tempurung atau sabut kelapa untuk bahan kerajinan (handicraft). Termasuk memanfaatkan cangkang kerang laut, sisik ikan, dan tulang ikan. Produknya berupa hiasan dinding, kalung, gelang, dan lain-lain.

Sementara masyarakat pegunungan, acap memanfaatkan limbah organik menjadi tas atau barang kerajinan. Misalnya pemanfaatan kulit buah-buahan yang bertekstur keras seperti salak, durian, atatu kulit petai cina (lamtoro).

Sedangkan masyarakat yang mukim di daerah pertanian, juga bisa memanfaatkan limbah berupa Jerami padi, kulit jagung, batang daun singkong, bahkan kulit bawang menjadi benda berharga. Selain menjadi benda kerajinan tangan yang unik, bisa juga untuk bahan bangunan (atap, lantai atau dinding).

Baca Juga: PPAD – Perhutani, Kerjasama Agroforestry

Bahkan, jika Anda tinggal di daerah perkotaan, tinggal memantik kreativitas, maka seketika bisa mengubah sampah menjadi benda berharga. Misalnya, pemanfatan limbah kertas, kardus, kulit kacang, kulit telur, kayu, serbuk gergaji, atau serutan kayu. Dengan sentuhan seni yang unik, seketika bisa menjadi barang bernilai jual.

Meningkatkan Bisnis

Melihat itu semua, pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan adalah wajib. Selain menjaga kesinambungan bisnis, juga dimaksudkan agar meningkatkan pendapatan per kapita suatu daerah.

Grup MIND ID mempraktikkannya di Desa Geltoli, Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, yang kebetulan merupakan penghasil kelapa. Tak kurang dari 26 warga setempat yang sudah menerima manfaat langsung dari program tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat