: Pasar Rakyat Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, agar dikelola sesuai standar yang telah ditentukan agar kenyamanannya tidak kalah dengan pasar modern yang dikelola swasta.
Hal itu dikatakan anggota DPRD Jawa Barat (Jabar) Rizki Apriwijaya, S.S.I yang ditemui seusai kegiatan reses di Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (3/11/2022).
Keunikan Pasar Rakyat, tuturnya, harga sembilan bahan pokok ditentukan dari hasil tawar menawar antara pedagang dan pembeli.
Baca Juga: Pansus 8 Tinjau Fasilitas Sosial dan Umum di Kelurahan Kebonwaru
Namun kelemahan Pasar Rakyat atau pasar tradisional, ujar Rizki, dari sisi kenyamanan dan kebersihannya.
"Sebagai pasar basah, Pasar Rakyat Sawangan telah memiliki standar agar nyaman dan bersih. Hal ini bisa menjadi daya tarik pasar," kata Rizki.
Sebab citra pasar tradisional, tuturnya, kumuh dan tidak nyaman. Kondisi ini, ucapnya, jangan lagi terlihat di Pasar Rakyat Sawangan.
.Baca Juga: Olah TKP Pembunuhan Brigadir J dilakukan Polres Jakarta Selatan Diintervesi Propam Polri
"Ini yang menjadi tantangan pengelola Pasar Rakyat Sawangan untuk menjaga standar agar kebersihan senantiasa terjaga sehingga memberi kenyamanan baik bagi pedagang maupun pembeli," ucap politisi Partai Gerindra ini.
Untuk diketahui Pasar Rakyat Sawangan, yang berdiri di atas lahan seluas 3.600 meter persegi, diresmikan penggunaannya oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada tanggal 8 April 2022.
Di pasar, yang selanjutnya dikelola oleh Dinas Industri dan Perdagangan Kota Depok, terdapat 49 kios dan 104 los.
Baca Juga: Pengamat Sebut Erick Thohir Cawapres Paling Kuat Di Pilpres 2024
Dalam pertemuan dengan warga di Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, dalam rangka reses, Rizki mengatakan dia berupaya memperjuangkan program pemberdayaan ekonomi masyarakat baik melalui pelatihan kepada UMKM maupun revitalisasi pasar tradisional.
Dia pun, dalam kegiatan reses itu, menggelar bazaar paket sembako terdiri dari beras, gula dan minyak goreng dengan harga murah.