unescoworldheritagesites.com

Rakor LAZ Nasional, Target 2023 Rp 33 Triliun Potensi Zakat Belum Tergarap Secara Optimal - News

Ketua Baznas RI Prof Dr KH Noor Achmad, MA menyampaikan penjelasan kepada wartawan  terkait pelaksanakan Rapat Koordinasi  Lembaga Amil Zakat (LAZ) di hotel Redtop Jakarta, Rabu (17/12/2022).



: Guna memaksimalkan potensi pengumpulan dana Zakat, Infaq, Sedekah (ZIS) dan dana sosial keagamaan lainnya, diperlukan kerja keras, cerdas dan inovatif yang optimal agar potensi ZIS di Indonesia sebesar Rp320 triliun, dapat ditunaikan secara maksimal.

Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Prof Dr KH Noor Achmad mengatakan, hingga Rabu (27/12/2022), pengumpulan ZIS nasional baru mencapai Rp21,5 triliun atau 6,8 persen. Diharapkan hingga akhir 2022,  laporan pengumpulan zakat, infaq, sedekah dan dana sosial keagamaan  dari para mukazi (pembayar pajak) mencapai Rp26 triliun.

"Kami masih mengejar semua laporan dari Baznas Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) agar mencapai  100 persen masuk ke Baznas Pusat. Mudah-mudah sampai akhir bulan Desember ini bisa mencapai target yang ditetapkan  dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT)," ujar Noor Achmad.

Baca Juga: Mudahkan Masyarakat Tunaikan ZIS, Baznas RI Kolaborasi dengan Aplikasi Kesan


Noor menambahkan, kinerja LAZ sebagai salah satu garda terdepan Baznas dalam pengumpulan dana ZIS, akan terus ditingkatkan.

"Tahun 2023 kita akan lakukan penguatan manajemen, SDM, dan infrastruktur. LAZ harus dikelola oleh orang-orang yang punya integritas dan kekuatan,"  ucap Noor lagi.

Terkait potensi zakat, Baznas daerah dan LAZ harus bekerja lebih keras mengajak semua pihak untuk menunaikan zakat, infaq dan sedekah.

Baca Juga: Pengelolaan Zakat Nasional Tumbuh 52%, Baznas Apreaiasi Kedermawanan Masyarakat


"Masih sangat terbuka peluang dana ZIS ditingkatkan. Sebab, sektor pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan belum menjadi potensi pemasukan zakat, infaq dan sedekah," ucapnya.

Ia berharap ke depan,  kepengurusan LAZ lebih kompak. "Jangan ada konflik internal yang menyebabkan kinerja tidak maksimal. Kami juga akan memaksimalkan peran Dewan Kemakmuran Masjid (DKI)," katanya lagi.

Noor juga menyebut, pada 2023 akan dibentuk Baznas Institut yang akan menopang kinerja Baznas-LAZ.

Baca Juga: 2023 Targetkan Pengumpulan Rp23 Triliun, Baznas Ubah Mainset Dalam Pengentasan Kemiskinan

Direktur Pengelolaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) Drs Tarmizi Tohor menambahkan, Kemenag akan terus berkoordinasi  dengan Baznas untuk melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap kinerja LAZ di seluruh Indonesia.

"Jangan ada lagi LAZ yang tidak berizin, mengelola dana ZIS secara ilegal," kata Tarmizi Tohor.

Sementara itu, Pimpinan Baznas Achmad Sudrajat menambahkan, guna mendorong kinerja LAZ dalam pengumpulan dana ZIS, Baznas akan terus meningkatkan koordinasi, melakukan pelatihan terhadap Dewan Pengawas Syariah (DPS)  yang bertanggungjawab terhadap keberadaan LAZ di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Pertahankan Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015, Baznas Terus Sempurnakan Sistem Kelola Dana ZIS

"Kami akan konsen terhadap peningkatan kinerja LAZ sebagai ujung tombak pengumpulan dan penyaluran dana ZIS," tutur Achmad Sudrajat.

Tahun 2023, kata Achmad Sudrajat mentargetkan  pengumpulan dana ZIS dan dana sosial keagamaan mencapai Rp33 triliun.

Target ini optimis bisa dicapai karena hasil pengumpulan dana ZIS terus tumbuh. ***





Terkini Lainnya

Tautan Sahabat