: Organisasi Kemanusiaan Human Initiative (HI) yang telah memasuki usia ke 23 tahun, menyatakan kesiapan untuk terus bekerja menggerakkan kebaikan dalam rangka memartabatkan manusia.
Penguatan kesiapan ini menjadi penting mengingat tantangan kemanusiaan ke depan yang semakin berat, khususnya pada potensi krisis ekonomi global pasca pandemi Covid-19.
Hal itu ditegaskan Presiden Human Initiative Tomy Hendrajati kepada wartawan, Selasa (10/1/2023).
Baca Juga: Hari Kopi Internasional, HI Bantu Sejahterakan Petani Desa Sirnajaya Bogor
Tomy didampingi Vice Presiden HI Andjar Radite dan Romy Ardiansyah mengatakan bahwa proyeksi terjadinya resesi global di 2023 menjadi ancaman nyata.
Hal ini tentu saja akan memberi dampak pada sektor kemanusiaan. “Maka milad HI ke-23 yang jatuh pada 10 Desember 2022 lalu, menjadi momentum kami menghadirkan visi dan misi baru yang diharapkan terwujud pada tahun 2030. Hadirnya visi baru 2030 ini dilakukan sebagai upaya mengokohkan peran kelembagaan HI menghadapi tantangan kemanusiaan global khususnya akibat dari resesi ekonomi tahun 2023,” ujarnya Tomy.
Tentu saja dampak kemanusiaan akibat resesi ekonomi global 2023 ini bukanlah tantangan satu – satunya.
Baca Juga: Dilepas Presiden Jokowi, HI Salurkan Bantuan Untuk Masyarakat Terdampak Banjir di Pakistan
“Di luar hal tersebut masih ada dampak kemanusiaan dari berbagai kejadian bencana alam sebagaimana tahun 2022 dan krisis kemanusiaan akibat konflik sosial yang terjadi khususnya pada level regional dan global,” tutur Tomy menambahkan.
Pada 2022, kata Tomy HI telah menyalurkan segala sumber daya dari donatur.
"Ada 6.7<span;>61.726 penerima manfaat dari 79 program kegiatan menjangkau 3419 titik di seluruh Indonesia dan luar negeri," kata Tomy lagi.
Untuk menjawab tantangan tersebut sekaligus upaya untuk beradaptasi dengan dinamika perubahan, pada tahun 2023 ini HI akan memulai perjalanan gagasan baru organisasi yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) periode 2023-2030.
Dalam rancangan Renstra ini tertuang visi 2030 yakni Menggerakkan Kebaikan untuk Memartabatkan Manusia.
"Lahirnya visi ini merupakan hasil refleksi perjalanan sekaligus juga ikhtiar menjawab tantangan masa depan," kata Andjar.
Baca Juga: Presiden Tomy Indrajati Sebut 25 Program HI Menjangkau 64 074 Orang Penerima Manfaat
Pada pernyataan visi ini, HI ingin terus menjadi bagian dari ikhtiar menggerakkan kedermawanan publik yang kemudian dikonversi menjadi upaya – upaya program yang bersifat inklusif guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam upaya memartabatkan setiap manusia.
Untuk menjalankan visi ini, HI mencoba merumuskan tiga misi utama yakni mengokohkan tata kelola organisasi yang adaptif, inovatif, dan berdaya jangkau global, menguatkan kolaborasi inklusif antar pemangku kepentingan dalam penanggulangan krisis kemanusiaan dan pembangunan masyarakat, serta mengembangkan program dengan mengoptimalkan sumber daya masyarakat untuk mendorong kemandirian.
Pada kesempatan perumusan Renstra 2030 ini, HI menegaskan komitmen program Kemanusiaan yang merujuk pada teori perubahan (Theory of Change) Program Kemanusiaan HI dengan konsep Humanitarian Nexus Development.
Baca Juga: Human Initiative Bantu Warga Terdampak Banjir di Bengkulu
Empat permasalahan yang menjadi pilar utama adalah bidang perlindungan anak, bidang nanajemen jebencanaan, bidang pemberdayaan masyarakat, dan sektor kesehatan sasar yang menunjang kualitas hidup manusia.
Seluruh tujuan program – program dari berbagai pilar ini diharapkan bermuara pada terwujudnya penghidupan berkelanjutan masyarakat.
Mengawali perjalanan renstra 2030 ini sekaligus memulai semua konsolidasi gerakan kebaikan di tahun 2023, HI menyelenggarkan acara Humanity Outlook 2023 dengan tema ‘Humanitarian Financing and Volunteerism Towards Global Recession’.
Agenda ini dilaksanakan, Selasa (10/1/2023) di Ruang Serba Guna Dhanapala Kementerian Keuangan RI, Jakarta Pusat.
Agenda Humanity Outlook 2023 merupakan forum kolaboratif berbagai pemangku kepentingan sektor kemanusiaan.
Pada forum ini dilakukan upaya untuk membaca potensi dinamika kemanusiaan sepanjang setahun ke depan sekaligus melakukan perumusan solusi yang inovatif dan kerja-kerja kolaborasi untuk dapat menjawab tantangan kemanusiaan tersebut.
Humanity Outlook menghadirkan pembicara dari berbagai level dan sektor baik Lembaga PBB, Pemerintah Kementerian Keuangan, dan para praktisi kemanusiaan dalam dan luar negeri sebagai pengisi acara dalam dua sesi diskusi panel.
Baca Juga: Kolaborasi Human Initiative Dan PDHI Pastikan Hewan Qurban Bebas Wabah PMK
"Diharapkan rumusan isu dari dua sesi diskusi panel ini akan menjadi bekal berharga dalam mengelola kerja kemanusiaan di tahun 2023," ucap Romy menambahkan. ***