unescoworldheritagesites.com

Literasi Finansial BRI Agar Nasabah dan Warga Papua Waspadai Kejahatan Perbankan - News

Literasi Finansial  BRI - Agar Nasabah dan Warga Papua Waspadai Kejahatan Perbankan   (Istimewa)



: PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) di  Papua menginformasikan literasi finansial kepada nasabah. Dan warga 6 provinsi di Papua agar  waspadai kejahatan perbankan.

BRI mengimbau warga  tetap meningkatkan kewaspadaan. Dalam hal ini terhadap kejahatan  social enginering  atau soceng.

BRI banyak menerima laporan masyarakat Papua  yang sering tertipu dengan pinjaman  online.

Di pulau  Jawa Sumatera Kalimantan Sulawesi dan Bali belakangan ini  sudah kurang terdengar pinjaman oline beraksi.

Baca Juga: BRI Ajak Warga Jayapura Ciptakan Peluang Bisnis dari Daur Limbah Plastik dan Manfaatkan Digitalisasi

Berbeda dengan kawasan Papua  Maluku dan Maluku Utara.  Justru saat ini kian kencang promosi Pinjol di sana.

Pihak BRI di Papua tak bosannya mengingatkan masyarakat hindari Pinjol. Pasalnya sudah banyak laporan terjadi kerugian di pihak warga.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/12/2022) lalu mengimbau nasabah dan masyarakat agar lebih berhati-hati.

Mewaspadai  modus kejahatan perbankan tersebut. Ia juga berharap agar korban dari kejahatan perbankan tidak bertambah.

Nasabah agar selalu waspada terhadap berbagai modus tindak kejahatan social engineering.

"Kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan harus terus dijaga. Tidak hanya oleh pihak bank, namun juga oleh nasabah,” ujar Aestika.

Aestika mengungkapkan bahwa BRI pun secara masif terus melakukan imbauan kepada nasabah agar lebih berhati-hati. Serta tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi.

Nasabah juga diimbau meningkatkan kewaspadaan dengan tidak memberikan informasi data pribadi.

Termasuk  data perbankan yang bersifat rahasia (seperti user id mobile banking, password, PIN, One Time Password/OTP ).

Data itu tak diberikan kepada pihak mana pun, termasuk yang mengatasnamakan BRI.

Apabila masyarakat sudah terlanjur meng-install aplikasi yang tidak dikenal tersebut. Maka diimbau untuk segera melakukan uninstall aplikasi yang tidak dikenal tersebut," kata Aestika.

Seperti diketahui, tindak kejahatan ini memanipulasi psikologis korban untuk melakukan langkah-langkah tertentu.

Baca Juga: Sanksi Berat Istri Tolak Suami Sah Hubungan Badan

Sehingga nasabah memberikan data pribadi atau kunci akses pada ‘brankas digital’ atau layanan mobile banking yang mereka miliki.

Kunci   akses ini adalah username, dan password mobile banking yang tanpa sadar, nasabah berikan melalui website palsu.

Terbaru, modus penipuan yang marak terjadi, yakni permintaan untuk meng install aplikasi yang mengatasnamakan jasa ekspedisi atau kurir pengiriman barang.

Cara kerjanya, pelaku berpura-pura sebagai kurir dan mengirimkan file ekstensi APK, disertai foto paket kepada korban. Korban pun diminta untuk mengeklik dan meng-install aplikasi tersebut.


Selanjutnya, korban harus menyetujui hak akses (permission) terhadap aplikasi. Sehingga dari sana data pribadi yang bersifat rahasia dalam handphone korban bisa dicuri o
pelaku.

Baca Juga: Lirik Lagu Tak Segampang Itu - Anggi Marito

Data yang dicuri bisa sangat beragam. Data yang bersifat pribadi dan berbagai informasi yang masuk melalui SMS.

Tetmasuk   data perbankan yang bersifat rahasia seperti OTP (One Time Password) dan data lainnya dapat diambil oleh fraudster.

BRI mengimbau jika nasabah mendapat notifikasi melalui SMS, surat elektronik atas transaksi yang tidak dilakukan, agar dapat segera menghubungi Contact BRI yang resmi di 14017/1500017.

Nasabah juga diimbau untuk tidak mudah percaya kepada akun-akun social media tidak resmi yang mengatasnamakan BRI.

Adapun saluran komunikasi resmi BRI (centang biru/verified) hanya dapat diakses nasabah melalui www.bri.co.id Instagram: @bankbri_id, Twitter: bankbri_id, kontak bri, promo_bri, Facebook: Bank BRI, YouTube: Bank BRI, TikTok: Bank BRI, dan Contact BRI 14017/1500017.


Tidak hanya di BRI, kejahatan perbankan dengan modus social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank manapun.

Baca Juga: BRI Dorong UMKM Papua Manfaatkan Teknologi Digital

Oleh karenanya, untuk memerangi kejahatan perbankan tersebut, BRI juga terus proaktif berkoordinasi.

BRI berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap berbagai tindakan kejahatan perbankan yang merugikan nasabah dan masyarakat secara umum. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat