unescoworldheritagesites.com

BRI Dorong UMKM Perikanan Papua Manfaatkan Digitalisasi - News

Empat dari  Kiri - Regional CEO  BRI Jayapura Recky Plangiten. BRI Dorong UMKM  Perikanan Papua  Manfaatkan Digitalisasi (Istimewa)

Regional CEO BRI Jayapura Recky Plangiten turun lapangan ke kantor Cabang dan Unit BRI di 6 provinsi  se - tanah Papua.

Kunjungan kerja ini dimaksudkan untuk mendapatkan masukkan terkait kinerja BRI di daerah ini.

Kunjungan ini juga termasuk mendorong pelaku UMKM  Perikanan  setempat agar mamanfaatkan digitalisasi untuk promosi produksinya ke luar daerah.

Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Serui kali ini  menerima kunjungan  Regional CEO Jayapura Recky Plangiten ahir 2022 lalu.

Baca Juga: Sanksi Berat Istri Tolak Suami Sah Hubungan Badan

Kehadiran orang nomor satu di Kanwil BRI Jayapura ke Kabupaten Kepulauan Yapen disambut gembira.

Sambutan  dengan tarian adat dan injak piring dari masyarakat,  Recky Plangiten dan Istrinya  Syeni Lucia Teo bangga. Apalagi  Recky dan istri baru pertama kali datang menginjakkan kaki di Kota Serui.

Pimpinan Wilayah BRI Jayapura beserta tim BRI Kanwil Jayapura melakukan kunjungan ke kantor BRI Unit Waropen dan Kantor Khas Waren, akhir 2022.

Rombongan melakukan kunjungan dan berbagi kasih dengan masyarakat di pulau Nau Kabupaten Waropen Papua.

UMKM Perikanan

Pelaku UMKM di kabupaten Serui dan sekitarnya umumnya bergerak di sektor  pengumpul hasil laut.

Karena itu  pentingnya inovasi dan modifikasi produk di lingkup UMKM. Selain meningkatkan nilai tambah, pengolahan tanpa ada yang terbuang menjadi limbah (zero waste) menjadi hal penting dalam penerapan ekonomi biru kelautan dan perikanan.

Secara ekonomi nilai tambah perlu ditingkatkan. Nilai tambah secara bisnis diperlukan karena peluang pasar value added product di dalam negeri dan ekspor meningkat.

Hasil Laut di Perairan Serui - Biak Papua
Hasil Laut di Perairan Serui - Biak Papua (Istimewa)


Plt Dirjen Ishartini menegaskan keberadaan UMKM begitu penting bagi perekonomian nasional.

Serta akan semakin berdampak jika mereka berinovasi dan memodifikasi produk yang diolahnya.

Baca Juga: BRI Dorong UMKM Papua Manfaatkan Teknologi Digital

Berdasarkan data BPS, jumlah unit pengolah ikan (UPI) mikro kecil sebanyak 62.389 unit.
Sedangkan  jumlah UPI menengah besar sesuai data Ditjen PDS sekitar 1.619 unit.

"Bisa dibayangkan, inovasi dan modifikasi produk tentu berdampak pada usaha yang semakin berkembang. Dan jika ini terjadi, permasalahan lapangan kerja juga bisa teratasi," ujarnya.

Guna mencapai titik tersebut, Ishartini juga mengingatkan pentingnya penerapan cara penanganan dan pengolahan ikan yang baik.

Dan  Prosedur Operasi Standar Sanitasi yang bukti penjaminannya dilakukan melalui penerbitan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) atau sekarang disebut Sertifikat Good Manufacturing Practices (GMP).

Dikatakannya, sertifikat GMP adalah pondasi sistem manajemen keamanan pangan yang diakui secara internasional sehingga menjadi instrumen dasar untuk perlindungan kesehatan konsumen.

"Setelah inovasi, jangan lupa juga sertifikasinya agar produknya marketable dan recognized alias bisa diterima secara global. Inilah pintu ekspor bagi UMKM," urainya.

Digitalisasi

Senada, Recky Plangetan menyebut globalisasi yang ditambah dengan digitalisasi membuat pola konsumsi ikan kian berkembang.

Dia pun mengajak UMKM untuk menyadari pentingnya branding dan packaging agar bisa survive sekaligus berkembang.

Baca Juga: Lirik Lagu Tak Segampang Itu - Anggi Marito

"Hidup makin ke sini mengalami perubahan. Anak muda jaman sekarang beda dengan jaman saya. Jaman saya ikan dibakar dengan api besar, hitam hitam udah enak. Nah jaman sekarang orang berpikir kemasan," tutur  Recky.

Pihak Kementerian Perikanan dan Kelautan, Dedy kemudian menceritakan hasil pengamatannya ke negara lain. Di negara maju ada professor (ahli) memotong ikan tuna dan daging sapi.

Hal ini menunjukkan pentingnya kesadaran akan ilmu dalam mengolah produk sekaligus mengemasnya agar berkualitas.

Merujuk fakta tersebut, Dedi menekankan bahwa di era keterbukaan, UMKM juga memiliki peluang untuk maju. Terlebih sektor perikanan Indonesia juga memiliki potensi yang luar biasa.

Baca Juga: BRI dan Value Added dalam Marketing

"Tidak ada sebuah usaha tanpa proses. Ini perpaduan dua-duanya, glowing (kemasan) dan enak," ujarnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat