: Kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi masih kurang. Hal itu menjadi salah satu alasan didirikannya Gigigo Dental Care di kawasan Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Kesadaran masyarakat masih kurang karena sejumlah alasan seperti takut ke dokter gigi karena anggapannya mahal. Kami ingin mengedukasi ke masyarakat kalau ke dokter gigi itu gak semua mahal," jelas Owner Gigigo Dental Care, drg Monica Ekania Ghaisani, saat pembukaan Gigigo Dental Care, Senin (30/1/2023).
Monica mengungkapkan di dental care miliknya tersebut tidak hanya dibayar dengan uang, tapi buka bisa barter bahkan dengan doa. Membayar dengan doa ini, khusus untuk layanan yang diberikan kepada anak-anak yatim.
Baca Juga: Lirik Lagu Cobaan Hudup - Koes Plus ... Berapa Kali Aku Impikan, Hari Esok yang Bahagia
"Kan kami tidak bisa mematok harga untuk anak-anak yatim jadi cukup dengan doa. Kalau barter, ada pasien yang tidak memiliki uang tunai jadi bisa dibayar dengan emas," jelasnya lagi.
Tak hanya itu, barter juga ada yang dilakukan dengan jasa. Menurut Monica, ada pasien yang melakukan perawatan mulai dari awal hingga akhir perawatan digratiskan.
"Sebagai gantinya, pasien memperbolehkan kami memfoto dan menggunakan sebagai promosi," katanya.
Baca Juga: Skuad Merah-Putih Terbang ke Bangkok Mengikuti Thailand Masters 2023
Founder Gigigo Dental Care, Rohmad Nur Cahyo (Ryo Juara) menambahkan, sebenarnya Gigigo sudah berdiri sejak lima bulan lalu tetapi di tempat yang berbeda. Selama lima bulan berdiri sudah ada sekitar 1.000 an pasien yang datang.
"Pascapandemi Covid-19 ini memang sudah banyak masyarakat yang mulai teredukasi soal kesehatan gigi. Banyak informasi yang diterima masyarakat melalui media sosial membuat mereka mulai sadar pentingnya perawatan gigi," jelas Ryo.
Pasien yang datang ke dental care yang didirikan bersama istrinya itu, juga berasal dari berbagai kalangan. Seperti mahasiswa, pelajar, pekerja kantoran hingga pemulung.
Baca Juga: Cara Mengecek BPJS Kesehatan Masih Aktif atau Tidak Melalui HP
"Ada yang pekerjaannya pemulung, dia tertarik treatment scaling gigi. Saat ditanya dia mengaku sering melihat video scaling gigi di youtube. Na setelah uangnya terkumpul, dia datang untuk treatment," paparnya.