: Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Kota Solo, diisi dengan sejumlah kegiatan. Salah satunya, Malam Tirakatan HPN dan Sarasehan 5 Rektor di Monumen Pers Nasional, Rabu (8/2/2023) malam.
Di acara yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Solo tersebut, dihadiri lima rektor perguruan tinggi di Kota Solo. Mereka menyampaikan pandangan dan harapannya terhadap insan pers.
Malam Tirakatan HPN yang didukung sejumlah pihak seperti pengusaha kuliner Puspo Wardoyo dengan produk MakanKu, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi, serta Danrem 074/ Warastratama Kol Inf Anan Nurakhman, tersebut dihadiri puluhan insan pers serta pengurus PWI Solo dan Ketua Dewan Penasehat PWI Solo, Begog D Winarso.
Baca Juga: HPN 2023, Rakernas SIWO Putuskan Porwanas Tiga Tahunan
"Pers sebagai pilar keempat demokrasi memiliki fungsi sangat strategis untuk melakukan kontrol terhadap eksekutif, legislatif dan yudikatif," ujar Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Jamal Wiwoho.
Jamal juga berharap pers harus dikelola dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik. Sehingga tetap idealis, netral dan tidak membolak balikkan fakta.
Sedangkan Rektor UMS Prof Sofyan Anif, dalam sarasehan tersebut mengatakan pers harus mampu mengedukasi masyarakat dengan menyampaikan informasi yang benar.
"Wartawan itu seperti dosen harus terus menambah ilmu pengetahuan dan ketrampilannya. Perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi berkembang pesat wartawan pun harus adaptif menyesuaikan diri apalagi di era digital serta disrupsi 4.0 ," kata Sofyan Anif.
Sementara itu, Rektor Unisri Prof Sutoyo mengatakan mendekati tahun politik 2024, godaan akan banyak dialami insan pers.
"Bahwa berita-berita yang disampaikan kadang-kadang memang berpihak karena memenuhi pesan sponsor, kalo itu terjadi, maka prinsip obyektif, independen dan bertanggungjawab itu tidak bisa terpenuhi," ujar Sutoyo.
Baca Juga: Jadwal Indonesian Idol 2023, Saksikan Penampilan Finalis Favoritmu dan Juri yang Tak Kalah Keren
Untuk itu pihaknya meminta kepada pers untuk mampu menempatkan diri sebnagai pers yang obyektif, independen dan bertanggungjawab.