unescoworldheritagesites.com

Meski Tak Capai Target, Sepak Takraw Catat Sejarah Raih Emas PON - News

Foto: Markon Piliang

JAYAPURA – Pelatih sepak takraw DKI Jakarta Abdul Gani mengaku cukup puas dengan pencapaian timnya pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua, kendati tidak mencapai target. Pasalnya, hasil satu medali emas, satu perak dan satu perunggu yang diraih pada PON Papua merupakan sejarah baru sepak takraw DKI Jakarta sepanjang keikutsertaan di PON.

“Kalau melihat hasil dari PON ke PON, ini luar biasa. DKI kini dapat mengalahkan tim-tim kuat seperti Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Riau. Selama ini daerah tersebut merajai arena sepak takraw dari PON ke PON,” kata Abdul Gani ketika ditemui di Posko Utama kontingen DKI Jakarta, Senin (11/10/2021).

Menurut Gani, target sepak takraw memang dua emas di PON Papua. Tapi melihat kekuatan tim dari provinsi lain yang cukup merata, hasil satu medali ini pun sudah sangat luar biasa. Atlet putri meraihnya dengan susah payah dan kerja keras di final melawan tin Jawa Timur.

Hebatnya, kata Gani, tim putri melebihi target dengan meraih satu medali emas dan satu medali perak. Sementara tim putra hanya menyumbang satu medali perunggu.

“Sukses kami kali ini memang tak terlepas dari dukungan KONI DKI Jakarta, Dispora, dan pihak terkait yang sangat mensupport tim dalam persiapan. Terima kasih saya sampaikan kepada pengurus KONI DKI dan Dispora DKI yang telah mendukung penuh persiapan kami,” lanjut Gani.

Gani menambahkan, prestasi terbaik sepak takraw DKI hanya dengan meraih satu perak di nomor hoop dan satu perunggu di nomor putri pada PON XVIII/Riau 2012. Sementara di PON XIX/2016 Jawa Barat hanya meraih dua medali perunggu.

Kunci sukses sepak takraw dengan tim yang ada sekarang ini, kata Gani, lantaran dirinya sebagai pelatih tidak melihat senior dan junior dalam pemilihan atlet. Tolok ukur seorang atlet masuk tim Pelatda adalah prestasi. Artinya tidak ada pilih kasih.

“Sekarang kita punya atlet yang rata-rata masih bisa dipertahankan untuk PON berikutnya di Aceh-Sumutera Utara. Kecuali ada dua nama yang sudah sangat senior, dan tampaknya sudah perlu diganti untuk PON 2024 nanti. Seperti Putri Indra Yuliasti di bagian putri dan Prima Umbara Ramadhan di bagian putra,” ucapnya.

Artinya, kata Gani, materi atlet sepak takraw untuk PON XXI/2024 Aceh-Sumut 90 persen masih atlet yang ada sekarang ini. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat