unescoworldheritagesites.com

SEA Games, Dua Kali Hantam Rahang Lawan Pesilat Yachser Arafa Didiskualifikasi   - News

Yachser Arafa mendaratkan kaki ke rahang peselilat Singapura.

 

: Pesilat Indonesia Muhammad Yachser Arafa membuang peluang merebut medali emas pada SEA Games XXXI/2021 Hanoi, Vietnam.

Sudah unggul jauh 31 – 21 dan pertandingan ronde ketiga tersisa beberapa menit lagi, atlet Indonesia ini menghantam rahang lawan atlet Singapura Muuhammad Hazim.

Tendang kedua yang menghantam rahang Hazim ini membuat sang lawan terpaksa ditandu keluar lapangan dan pesilat Inonesia didiskualifikasi dalam skor sama kuat 21 – 21.

Baca Juga: SEA Games, Menembak Sumbang Dua Emas Pada Hari Pertama

Sebelumnya pada ronde kedua pada laga yang berlangsung di Bac Tu Liem Stadium, Hanoi, Vietnam, Senin (16/5/2022) ini Arafa juga sudah mendaratkan pukulan tangan kanannya ke rahang lawan yang membuat Hazim terkapar.

Kesalahan dalam melanggar regulasi pertandingan tersebut membuat Yachser Arafa harus puas merebut medali perak pada kelas C putra 50-60 Kg. Sementara medali emas diberikan kepada pesilat Singapura.

Momen ini nyaris serupa dengan pertandingan final atlet Indonesia sebelumnya yakni M Khoiruddin Mustakim yang kandas atas lawannya dari Malaysia Muhammad Hairi Adib Bin Azhar.

Kedua atlet ini sama-sama mengalami momen krusial di menit-menit akhir babak ketiga.

Jika Mustakim mendapatkan pengurangan 10 poin saat waktu tersisa empat menit, Yachser justru melakukan pelanggaran berat saat pertandingan tersisa 28 detik. Padahal saat itu, Yachser sudah unggul 31-21.

Saat wasit menyampaikan keputusannya, Yachser tidak dapat menutupi kesedihannya. Ia yang menangis dirangkul pelatihnya untuk ke luar arena.

Kegagalan dua petarung Indonesia ini sangat disesalkan Pelatih Tim Nasional Silat Indonesia Indro Catur Haryono. “Atlet sudah berusaha maksimal tapi itulah hasil akhirnya,” kata Catur.

Menurut Indro, sebenarnya terjadi itu tak mesti berbuah pelanggaran berat apalagi sampai mendiskualifikasikan atlet dari pertandingan.
“Ini kan pelanggarannya bukan keras sekali, atlet itu masih bisa menggerakkan kaki dan kepalanya. Tapi terkait ini kami tidak melayangkan protes, karena susah juga,” lanjut Indro.

Berbeda dengan pertandingan sebelumnya antara M Khoiruddin Mustakim dengan wakil Malaysia Muhammad Hairi Adib Bin Azhar, yang mana sudah dilayangkan protes ke Komite Pertandingan.
Tim pelatih menilai Mustakim tidak menendang ke arah wajah, tapi lawan melakukan gerakan menunduk sehingga terkesan mengarah ke arah wajah.

“Jika kita kalah, kita bilang kalah, sportif. Tapi ini kalah karena ada keberpihakan. Kita ngomong itu saja, tidak ada unsur membela diri. Saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa, tapi yang jelas kami punya rekaman videonya semua,” kata Indro.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat