: Semua venue cabang olahraga (cabor) di ASEAN Para Games (APG) XI Solo, hampir selalu dipenuhi penonton. Tetapi beda halnya di venue cabor boccia, dimana tribun penonton hanya diisi segelintir orang.
Selama 2 hari pelaksanaan pertandingan, hanya ditonton beberapa orang saja. Tribun penonton banyak diisi dari volunteer yang tidak bertugas. Semangat untuk atlet-atlet yang bertanding hanya dari official dan rekan-rekan mereka yang tidak bertanding.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua 1 Bidang Pertandingan INASPOC, Sapta Kunta yang ditemui di venue boccia di FKOR UNS, Senin (1/8/2022) mengatakan pihaknya telah menghimbau kepada sekolah-sekolah untuk mengerahkan pelajar untuk menyaksikan semua pertandingan.
Baca Juga: Lirik Lagu Bagimu Negeri Ciptaan Kusbini
"Ya memang boccia belum populer tetapi yang penting sudah menyampaikan bahwa ini ada sisi edukasinya. Disana anak-anak bisa menumbuhkan rasa empati dari pagelaran olahraga disabilitas ini," jelas Kunta.
Menurut Kunta meskipun para atlet yang bertanding merupakan penyandang disabilitas tetapi bisa menunjukkan prestasi untuk bangsa.
"Mestinya dari pembina sekolah dan sebagainya bisa mengarahkan juga untuk menonton pertandingan boccia," katanya.
Baca Juga: Simak Ini, Jurus Jitu Raih Rumah Idaman
Sementara itu disinggung pelaksanaan APG XI hingga hari ini, Kunta yang juga Dekan FKOR UNS itu mengatakan semua berjalan sesuai rencana. Sejak hari pertama pertandingan yang dimulai dari cabor basket hingga saat ini.
"Meskipun ada beberapa masalah seperti AC kurang dingin dan lainnya tetapi hal itu tidak mempengaruhi jalannya pertandingan," ujarnya. ***