: Satu-satunya andalan Indonesia di sektor ganda putri yang masih tersisa di Denmark Open 2022, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tumbang.
Peraih medali emas SEA Games Vietnam ini dihadang unggulan 3 dari Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida lewat pertarungan tiga gim, 21 – 17, 14 – 21, 12 – 21.
Dengan kekalahan Apriyani/Fadia, maka Indonesia sudah tidak punya wakil di sektor ganda putri, ganda campuran, dan tunggal putri.
Baca Juga: Audisi Umum PB Djarum 2022, Upaya Menemukan Srikandi Bulutangkis Masa Depan Indonesia
Apri/Fadia semula membawa harapan untuk melaju ke babak semifinal setelah unggul di gim pertama 21 – 17.
Namun pada gim kedua pasangan Jepang balik menekan permainan Apri/Fadia lewat serangan yang bervariasi, sehingga pasangan Indonesia ini banyak melakukan kesalahan sendiri.
Hingga paruh gim kedua, Apri/Fadia sudah tertinggal jauh 5 – 11. Usai jeda dua menit Pasangan Indonesia ini juga tidak dapat mengembangkan permainan sehingga mereka kalah 14 – 21.
Di gim ketiga, Matsuyama/Shida semakin percaya diri dan mengendalikan permainan dengan smash-smash tajam yang diarahkan ke badan Fadia.
Strategi ini berhasil mengumpulkan banyak poin bahi pasangan Jepang, sehingga Fadia banyak melakukan kesalahan sendiri yang sesungguhnya tidak perlu terjadi.
Kendati kalah, Apriyani tetap bersyukur sudah sampai ke babak perempat final turnamen Denmark Open 2022 ini.
“Kami selalu bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan dengan tanpa cedera. Tetapi, tentu ada rasa jecewa dengan kekalahan ini. Cuma, rasa kecewa itu coba untuk kami ubah menjadi motivasi untuk menghadapi-pertandingan selanjutnya,” ucap Apriyani.
“Untuk evaluasi ke depan, pasti banyak meski belum diskusi dengan pelatih. Yang pasti, sebenarnya kami sudah berusaha untuk sedikit demi sedikit mengasah untuk menutup kekurangan-kekurangan yang ada. Memang rasanya masih ada hal-hal kecil yang harus kita siapkan dan belajar lagi,” lanjut Apriyani.
Baca Juga: Indonesia Masters 2022, Jafar-Aisyah Singkirkan Unggulan Pertama
Siti Fadia sangat menyayangkan dirinya banyak melakukan kesalahan di gim kedua dan ketiga.