unescoworldheritagesites.com

Iuran Sampah Warga Dipungut RT, Ghozi: DPRD dan Pj. Gubernur DKI Tidak Pro Rakyat! - News

Caleg PKS DPRD DKI Ghozi  (Istimewa )

:  Beragam upaya dilakukan para kontestan politik untuk meraih simpatik masyarakat dalam menyumbangkan suara untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Upaya yang kerap dilakukan ialah dengan menyampaikan beragam gagasan serta program kerja di kemudian hari jika terpilih sesuai kategori pencalonan.

Berdasarkan hal itu, upaya yang dilakukan tidak luput dari beberapa janji yang ternilai kontestan tersebut seakan pasti berpegang teguh terhadap komitmen yang disampaikan sebelumnya kepada masyarakat.

Baca Juga: Ngobrol Jakarta, Caleg Ahmad Wibi Wibawanto Siap Perjuangkan Penghapusan Retribusi Makam

Salah satunya diutarakan oleh Caleg DPRD DKI Jakarta Nomor Urut 4 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ghozi Zul Azmi, yang maju dari Daerah Pemilihan (Dapil) 4 meliputi Kecamatan Pulogadung, Cakung dan Matraman, di Jakarta Timur.

Saat mengunjungi konstituennya di Jalan Pulomas 8 RT 3 RW 11 Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada Kamis (11/1/2024), dia mengaku siap dilempar ke tempat sampah jika sudah terpilih, namun tidak menepati janjinya. Salah satu janji yang diungkapkan dihadapan masyarakat adalah memperjuangkan agar di DKI Jakarta tidak ada lagi iuran untuk uang kebersihan.

Padahal, kata Ghozi dalam Perda tentang Pengelolaan Sampah Nomor 3 Tahun 2013, disampaikan bahwa fasilitas dan pengelolaan sampah termasuk sarana dan prasarananya itu menjadi kewajiban pemerintah. Namun dalam kenyataannya banyak masyarakat yang mengeluhkan setiap bulan mereka masih diberikan kewajiban untuk iuran uang kebersihan.

Baca Juga: Caleg DPR RI Nofel Saleh Hilabi Beri Apresiasi Polisi, Penjarakan Pegawai BNN KDRT Istri

"Tentu saja kalau misalkan ini terwujud saya terpilih, iuran sampah tidak gratis juga, saya siap dilempar di tempat sampah semuanya. Karena ini keseriusan kita untuk membangun bersama kebijakan keberpihakan kepada masyarakat. Ini yang dibutuhkan masyarakat," ujar politisi muda tersebut.

Upaya untuk membebaskan warga DKI dari iuran uang kebersihan, lanjut Ghozi, didapat berdasarkan hasil blusukan dan mendengar keluhan langsung dari masyarakat yang menjadi konstituennya. "Iuran kebersihan harus gratis, bukan lima tahun kedepan bahkan selamanya. Bukan hanya di Dapil saya saja di Pulo Gadung, Cakung dan Matraman, tapi diseluruh wilayah DKI Jakarta. Kita melihat sekarang kebijakan yang ada di Pemprov DKI Jakarta, belum prorakyat. Anggota DPRD nya, Pemerintahnya belum prorakyat," katanya.

Selain iuran uang kebersihan, program yang coba diwujudkan jika terpilih menjadi Anggota DPRD DKI adalah pangan murah, kerjaan mudah dan sehat mudah. "Ini yg berusaha saya wujudkan dan perjuangkan. Dengan dukungan relawan tentunya," ucapnya.

Hartini (46) ibu rumah tangga yang sudah 20 tahun tinggal di Jakarta mengaku senang jika iuran uang kebersihan bisa gratis. Meski jumlahnya tidak begitu besar, namun kebijakan itu dibutuhkan masyarakat, karena bisa mengurangi beban terutama bagi keluarga tidak mampu.

"Kalau saya iuran sampah sebulan Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu. Senang kalau gratis, apalagi kalau bisa ada sembako yang murah. Kita tunggu saja semoga anggota DPRD yang terpilih bisa serius memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi suami saya kerjanya hanya serabutan," ujar ibu asal Semarang, Jawa Tengah tersebut.

Calon Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Daerah Pemilihan (Caleg DPRD Dapil) empat DKI Jakarta dari PKS yakni Ghozi Zulazmi contohnya.
Dalam agenda blusukannya ke wilayah RT 3 RW 11 kelurahan Kayu Putih, kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur pada Kamis (11/1/2024).

Ia menyampaikan janji kepada warga sekitar untuk membuang dirinya ke tong sampah apabila program miliknya tidak dijalankan ketika sudah terpilih menjadi wakil rakyat tersebut.
Terkhusus satu program yang ia janjikan mengenai menggratiskan iuran sampah warga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat