unescoworldheritagesites.com

Serangan Fajar, Bastian P Simanjuntak: Menjadikan Demokrasi Terancam - News

 Caleg DPRD dari partai Gerindra Bastian P. Simanjuntak,

 
: Praktik tercela ala 'serangan fajar'  kembali mencoreng wajah demokrasi, kali ini terjadi di daerah penilihan (Dapil) Tanjung Priok, Pademangan, serta Penjaringan, Jakarta Utara. 
 
Satu hari sebelum Hari Pencoblosan (Rabu, 14/2/2024) serangan fajar marak terjadi, mencederai nilai-nilai demokrasi dan keadilan.
 
Caleg DPRD dari partai Gerindra Bastian P. Simanjuntak, saat ditemui di bilangan Jakarta Utara, Rabu (21/2/2024) mengecam tindakan tidak terpuji, ala serangan fajar itu dengan geram. 
 
 
"Serangan fajar adalah bukti nyata bahwa demokrasi kita sedang terancam," tegas Bastian. 
 
Dikemukakannya, uang disulap menjadi senjata untuk membungkam suara rakyat dan memanipulasi hasil pemilu.
 
Berdasarkan laporan yang diterima, serangan fajar di Dapil Tanjung Priok Pademangan Penjaringan kali ini terbilang masif. Uang dalam pecahan kecil dibagikan secara diam-diam kepada warga, disertai selebaran berisi foto dan nomor urut caleg. 
 
 
Jumlahnya bervariasi, mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 250.000 per orang. Bahkan, kabar miring beredar bahwa seorang  paket caleg DPRD dan DPR RI nekat menggelontorkan uang hingga Rp 500.000 per orang demi memuluskan jalannya menuju kursi parlemen.
 
"Praktik ini jelas mencederai rasa keadilan dan menipu rakyat. Rakyat dipaksa memilih bukan berdasarkan pelayanan dan visi dan misi, melainkan karena iming-iming uang receh," ungkap Bastian. 
 
Dia mendesak Bawaslu untuk bertindak tegas dalam menangani kasus ini, jangan sampai 'masuk angin' dan segera tindaklanjuti jika ada laporan dari masyarakat maupun peserta pemilu. 
 
 
Bastian juga menghimbau masyarakat buka suara demi menyelamatkan demokrasi. 
 
"Masa depan bangsa ini dipertaruhkan, jangan sampai demokrasi kita dibajak oleh politisi yang tidak bermoral," tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat