unescoworldheritagesites.com

Hasil Survei Nasional Algoritma, Pemilu 2024: Dari Isu Polarisasi ke Pembangunan Ekonomi - News

Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana menyampaikan paparan hasil survei nasional, Senin (26/6/2023).



: Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana menyatakan bahwa polarisasi masyarakat yang selama ini menjadi kekhawatiran bersama tidaklah seperti yang dikhawatirkan.

“Dalam survei nasional tatap muka yang dilakukan pada bulan Juni tahun 2023 ini Algoritma mendapatkan temuan bahwa yang terjadi di masyarakat saat ini adalah pembelahan pilihan politik,
bukan polarisasi masyarakat,” ujar Aditya.

Ia menjelaskan bahwa untuk mencari tahu mengenai polarisasi ini, Algoritma mencoba mengukur pandangan masyarakat dari beberapa isu sosial, politik, agama dan beberapa isu lainnya.

Baca Juga: Survei Capres SMRC: Head To Head Ganjar 56,4 Persen vs Anies 32,6 Persen

Hasil survei menunjukkan bahwa polarisasi yang dikhawatirkan tersebut tidak nampak. Bahkan Aditya mengatakan bahwa dalam banyak isu masyarakat Indonesia dengan berbagai latar belakang pilihan politik baik partai ataupun calon presiden memiliki penyikapan terhadap beberapa isu pada
spektrum yang relatif sama.

“Polarisasi tentu akan terus menjadi ancaman yang laten bagi bangsa ini, kita tak boleh lengah. Namun kalau ada pihak yang terus-menerus menggembar-gemborkan adanya polarisasi masyarakat, padahal pada kenyataanya tidak demikian, tentu jadi tugas kita semua termasuk kami di lembaga
survei yang memotret dan merekam untuk mengingatkannya,” ucapnya.

Aditya mengingatkan bahwa perbedaan pilihan politik dalam gelaran politik rutin lima tahunan baik Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilu Legislatif maupun Pemilihan Kepala Daerah adalah hal yang wajar.

Baca Juga: Survei Populi: Elektabilita Ganjar Pranowo 35,8%, Kembali Ungguli Prabowo

Menurutnya perbedaan politik itu salah satu indikator demokrasi prosedural
maupun substansial yang berjalan dengan baik di Indonesia.

“Perbedaan pilihan politik dalam pemilu adalah keniscayaan, dan itu bukan polarisasi. Justru dalam survei kami ini nampak sekali apapun pilihan politiknya, bangsa ini punya perhatian besar yang sama yaitu pada isu pentingnya untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutur Aditya lagi.

Capres Rotasi, Wapres Dinamis Aditya juga menjelaskan bahwa menurutnya bursa capres dan cawapres kian menarik karena ada rotasi dalam urutan dan juga dinamika nama-nama yang muncul ke level tiga besar bursa capres dan cawapres.

Baca Juga: Koalisi Perubahan Sepakati Bakal Cawapres Pendamping Anies Baswedan, Siapakah Dia?

Aditya menyatakan pada survei nasional yang dilakukan Algoritma bulan Juni 2023 ini tiga nama masih konsisten menempati posisi elektoral tertinggi yaitu secara berurutan untuk capres adalah Ganjar Pranowo (29,3%), Prabowo Subianto (24,6%) dan Anies Baswedan (16,9%). ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat