JAKARTA: Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menyarankan agar Pemerintah kembali mempertimbangkan wacana libur panjang diakhir tahun 2020. Pasalnya, jumlah orang yang terpapar Covid-19 akhir-akhir ini terus meningkat.
Meski begitu, Ace meminta agar libur tersebut tidak dihilangkan secara keseluruhan, tetapi dikurangkan dengan pertimbangan hari raya Natal 2020. "Jangan dihilangkan karena di akhir tahun itu ada perayaan Natal. Kita harus menghormati umat Kristiani yang merayakan ibadah Natal. Selain itu, juga ada tahun baru, yang memang harus tetap diliburkan," kata Ace kepada wartawan, Senin (23/11/2020).
Ace juga meminta Pemerintah tetap menerapkan protokol kesehatan jelang perayaan Natal, agar rantai penyebaran Covid-19 teratasi. "Harus dibuat juga protokol kesehatan perayaan Natal yang dibuat oleh Pemerintah agar terhindar dari penularan Covid-19," katanya.
Untuk itu, politisi Partai Golkar ini meminta Pemerintah perlu mempertimbangkan penetapan libur panjang yang telah ditetapkan. "Saya kira kebijakan pengurangan libur panjang akhir tahun ini perlu dipertimbangkan. Hal ini semata-mata untuk menghindari dan memotong mata rantai penularan COVID-19," ucapnya.
Dikatakan Ace, Pemerintah harus belajar dari pengalaman sebelumnya, dimana jumlah orang terpapar Covid-19 saat libur panjang pada bulan kemarin sangat tinggi.
"Sebagaimana kita tahu, belajar dari pengalaman libur panjang akhir pekan pada era pandemi ini, tingkat penularan Covid-19 selalu tinggi. Berangkat dari pengalaman itu, seharusnya soal libur akhir tahun ini sebaiknya dikurangi saja," tuturnya. ***