unescoworldheritagesites.com

ISCW Siap Bantu Kemenpora Sempurnakan Grand Design Untuk Ciptakan Prestasi Olahraga - News

Direktur ISCW Rudy Darmawanto

JAKARTA: Pasca multi event akbar Asian Games XVIII 2018 di Jakarta & Sumatera Selatan, prestasi olahraga nasional cenderung stagnan. Disusul gempuran dahsyat pandemi Corona -19 secara global, mulai Maret 2020 berdampak sangat luas terhadap keterpurukan olahraga Indonesia.

Kementeriaan Pemuda Dan Olahraga (Kemenpora) sebagai lembaga yang bertanggungjawab, seharusnya bekerja lebih keras, menyusun program pembinaan prestasi olahraga nasional.

Dapat dimengerti kinerja Menpora belum maksimal karena sangat terganggu oleh soal internal dan perilaku oknum birokrat didalamnya yang bermental Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Artinya, Menpora Zainuddin Amali belum mendapatkan dukungan aparatur yang bersih. "Ya tidak semua begitu sih. Ada juga yang pinter dan baik, tetapi belum medapatkan kesempatan," ujar Direktur ISCW Rudy Darmawanto dalam kesempatan sesi webinar berprestasi tapi jelata di Jakarta, belum lama ini.

Paruh waktu kabinet Presiden Jokowi sejak ditunjuknya Zainuddin Amali sebagai Menpora hingga sekarang masih berkutat soal internal kementrian dan ceremonial belaka.

Grand designya atau blue print Keolahragaan Nasional belum dapat kita nikmati sebagai jalan menuju Kejayaan Indonesia dibidang Olahraga Nasional pasca Asian Game beberapa tahun lalu.

"Saya tahu persis di internal kementerian itu, ada pejabat yang nggak pernah fokus urusan tupoksinya malah justru asik dengan tugas sosial dilembaga lain, ada pejabat yang kelilit urusan hukum bolak balik kalau nggak Kejaksaan ya Bareskrim. Ada pejabat yang kelilit soal moral dan lucunya lagi ada yang bukan pejabat tetapi bisa menentukan kebijakan ditingkat eselon dan karyawanya, semua itu bukan rahasia lagi di kalangan internal Kemenpora," kata Rudy.

Kasihan Zainuddin Amali selaku Menpora jadi belum bisa berbuat banyak. Menurut Rudy perlu kerja keras dan kolaborasi seluruh stakeholder mengimplementasikan program kerja pembinaan prestasi olahraga nasional dan perlu eksekusi program antara lain:

1. Kemenpora khusus di bidang olahraga, harus diimplementasikan melalui grand design pembangunan olahraga nasional.

2. Implementasi dari grand design pembangunan olahraga nasional, melalui Perpres No 95 Tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional.

3. Implementasi dari pelaksanaan Perpres No 95 Tahun 20217 melalui penerapan iptek olahraga, teknis pelaksanaannya melalui Permenpora dalam hal ini Permenpora No 16 Tahun 2007 tentang Pengembangan Iptek Olahraga.

Lebih lanjut Rudy menambahkan, minimnya prestasi olahraga nasional pasca Asian Games XVIII di Jakarta dan Sumatera Selatan karena sejumlah permasalahan antara lain:

1. Kemenpora tidak mempunyai data nasional atlet berprestasi, tingkat daerah, nasional, regional dan internasional sebagai big data, sebagai bagian yg tdk terlepaskan dari grand design pembangunan olahraga nasional.

2. Tupoksi kerja yang tumpang tindih antar keasdepan satu dgn yang lain termasuk UPT (unit pelaksana teknis) harusnya sebagai  satu kesatuan dalam pelaksanaan program grand design pembangunan olahraga nasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat