: Dewan Pengurus Pusat (DPP) Dharmapala Nusantara Forum Aktivis Buddhis Bersatu (FABB) sangat menyesalkan tindakan pemilik akun twitter @KRMTRoySuryo2 yang memprovokasi editan gambar rupang Buddha Candi Borobudur yang beredar di media massa.
Pemilik akun twitter dimaksud diduga adalah milik Drs. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo, M. Kes.
"Saya mewakili kawan-kawan di Dewan Pengurus Pusat Dharmapala Nusantara Forum Aktivis Buddhis Bersatu sangat menyayangkan perilaku dan tindakan Saudara Roy Suryo yang tidak terpuji dan jauh dari nilai-nilai ketimuran sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai kesopanan, kepantasan, kepatutan kepada agama dan keyakinan yang berbeda. Termasuk tindakan mengarah kepada pelecehan kepada Presiden Joko Widodo sebagai simbol negara," tegas Kevin Wu selaku Ketua Umum DPP Dharmapala FABB kepada di Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Kevin berujar, Roy Suryo sebagai mantan Menteri Pemuda dan Olahraga periode 2013-2014, seharusnya menjadi teladan dan bisa memosisikan diri sebagai tokoh muda nasional yang harus bisa dihargai.
Ketua Umum DPP Dharmapala FABB, Kevin Wu (AG Sofyan)
"Namun karena ulahnya yang selalu neko-neko (aneh-aneh -red) malah menjurus ke tindakan
provokasi yang diduga melecehkan Presiden Indonesia dan Agama Buddha di media
sosial melalui akun twitternya," ucap Kevin.
Lebih lanjut dia rnengungkapkan DPP Dharmapala FABB sebagai salah satu organisasi Buddha di tanah air mengecam
provokasi pelaku pengedit dan penyebar rupang Buddha Candi Borobudur yang diedit menyerupai wajah Presiden Jokowi yang beredar di media massa ini.
Kevin Wu menyebut tiga pihak sekaligus yang dirugikan ulah elit politik Roy Suryo ini yakni Presiden Ir. H. Joko Widodo sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan sekaligus pemimpin bangsa indonesia.
Pihak kedua yang dirugikan adalah Umat Buddha di mana wajah Sang Buddha Sidharta Gautama pada rupang Candi Borobudur diganti dengan wajah lain dan dijadikan bahan olokan.
"Seluruh Bangsa Indonesia sangat tahu dan paham bahwa Candi Borobudur merupakan ikon kebesaran budaya luhur bangsa Indonesia yang wajib dijaga dan dilestarikan bersama juga sebagai heritage peradaban dunia yang tak tergantikan. Lha kok ada anak bangsa yang justru merusak keluhuran dengan tindakan yang tak bermoral," ujar aktivis pemuda ini.
Untuk itu, kara Kevin, pihaknya sangat mendukung pihak Kepolisian RI dan pihak-pihak terkait untuk mengusut tuntas para pelaku pembuat dan penyebar gambar tersebut.
Akibat perbuatan ini telah membuat keresahan dan berpotensi memecah belah kerukunan dan toleransi masyarakat yang selama ini terjaga dengan baik.
"Tindakan tegas dari Polri dan aparat yang bertugas dibutuhkan untuk menegakkan hukum yang berlaku dan agar terjadi efek jera bagi para pelaku serta calon pelaku di saat kapan pun. Sehingga tercipta dan selalu terjamin kerukunan dan kedamaian di masyarakat Indonesia. ***