unescoworldheritagesites.com

ANRI Tuan Rumah Penyelenggaraan SARBICA 22nd General Conference - News

JAKARTA: Meski masih dihadapkan pada situasi pandemi COVID-19, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang melaksanakan tugas negara di bidang kearsipan, menyatakan kesiapan untuk mewakili Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan SARBICA International Seminar 22nd  General Conference dan 23rd Executive Board Meeting yang digelar secara daring dan luring mulai 23-25 November 2021. Rangkaian acara dibuka Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Rini Widyantini, Selasa (23/11/2021) di Ruang Serbaguna Noerhadi Magetsari, Gedung C, ANRI.

Penyelenggaraan kegiatan ini menjadi salah satu strategi ANRI untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan kearsipan nasional serta penguatan peran Indonesia dalam dunia kearsipan internasional, khususnya melalui forum SARBICA, serta sekaligus meningkatkan peran arsip sebagai bagian penting dalam diplomasi kebudayaan.

SARBICA International Seminar 22nd General Conference dan 23rd Executive Board Meeting kali ini mengusung tema Safeguarding the Archives”, dengan 3 (tiga) subtema Memory, Pandemic, and Technology.

Kepala ANRI, Imam Gunarto menjelaskan, tema tersebut memiliki filosofi dan makna yang sesuai dengan semangat penyelenggaraan kearsipan pada saat ini yang mana dalam konteks saat kontemporer kini dapat dilihat dari 3 (tiga) perspektif, yaitu berkaitan dengan peningkatan peran arsip sebagai warisan dokumenter dunia, respons terhadap pandemi, dan pemanfaatan teknologi.

Sebagai tuan rumah, ANRI menyelenggarakan dua kegiatan, mencakup seminar internasional dan 23rd Executive Board Meeting dan 22nd General Conference SARBICA. Seminar internasional yang dookuti peserta dari dalam dan luar negeri dilaksanakan selama 3 (tiga) hari yang membahas materi, pertama “Memory and World Documentary Heritage”.

Pada seminar ini menekankan pembahasan hubungan antara arsip, warisan dokumenter, dan kebudayaan yang menjadi hal fundamental untuk dipahami dalam penominasian arsip pada program Memory of the World (MoW) UNESCO. Pada sesi ini juga mengulas bahwa Asia Tenggara pun memiliki arsip yang berpotensi untuk diajukan dalam program MoW UNESCO melalui joint nomination.

Kedua, seminar “Archives and Pandemic Response” yang fokus membahas peran lembaga kearsipan dan pencipta arsip untuk terlibat aktif dalam pelestarian arsip pandemi COVID-19 yang menjadi sumber pengetahuan bagi generasi mendatang, khususnya dalam menghadapi dan mengatasi situasi pandemi COVID-19. Ketiga, seminar “Digital Transformation for Records and Archives Management” yang fokus membahas transformasi digital di bidang kearsipan yang dilakukan melalui berbagai metode, antara lain pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence dan perangkat lunak sumber terbuka (open source).

Selain seminar internasional, ANRI mewakili Indonesia juga menjadi tuan rumah penyelenggaraan 23rd Executive Board Meeting dan 22nd General Conference SARBICA. Executive board meeting merupakan pertemuan tahunan pimpinan lembaga kearsipan nasional di wilayah Asia Tenggara yang membahas perkembangan kearsipan di wilayah regional, sekaligus program-program kearsipan yang diselenggarakan oleh SARBICA termasuk keanggotaan. Adapun pada general conference kali ini fokus pada pemilihan anggota Dewan Eksekutif yang dengan rekomendasi Dewan akan menunjuk atau memilih Chairman (Ketua) dan (Vice Chairman) Wakil Ketua SARBICA periode 2021–2023.

Sebagai informasi, penunjukkan Indonesia melalui ANRI sebagai tuan rumah penyelenggaraan konferensi internasional ini didasarkan atas hasil General Conference SARBICA tanggal 24 Oktober 2018 yang diselenggarakan di Putrajaya, Malaysia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat