unescoworldheritagesites.com

Masyarakat Dan Pelaku Usaha Diminta Taat Prokes Pada Libur Nataru - News

JAKARTA: Masyarakat dan pelaku usaha sektor pariwisata dihimbau untuk terus menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di masa liburan Natal dan Tahun Baru.

Ketua Sub Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Troy Pantouw mengatakan, penerapan prokes ini penting, mengingat belajar dari beberapa pengalaman yang lalu, biasanya ada kenaikan jumlah penularan pascaperiode liburan akibat masyarakat lalai terhadap prokes.

Menurut Troy, strategi untuk menyeimbangkan antara pergerakan ekonomi dan pencegahan kasus Covid 19, salah satunya adalah dengan menerapkan pemberlakuan protokol cleanliness, health, safety, and environment sustainability (CHSE) di tempat penyelenggaraan wisata. 

Dikatakan Troy, di masa new normal ini, kegiatan ekonomi memang harus tetap berjalan, termasuk industri pariwisata. Namun, di sisi lain, masyarakat juga harus mematuhi protokol kesehatan Covid–19 dan mengikuti anjuran pemerintah untuk mencegah terjadinya lonjakan penularan Covid – 19.

“Di tengah kondisi yang tidak menentu saat ini dan muculnya berbagai varian baru, masyarakat harus tetap menyadari bahwa pandemi ini belum berakhir. Masyarakat harus tetap mengikuti Prokes, khususnya dalam menghadapi libur Nataru,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik mengatakan Kota Kembang Bandung memang memiliki daya tarik wisata yang luar biasa bagi para wisatawan, terutama di musim liburan, tak terkecuali di libur Nataru 2022 ini, yang diperkirakan akan terjadi lonjakan jumlah wisatawan di ibukota provinsi Jawa Barat tersebut. Meski demikian, para pelaku usaha di sektor pariwisata dan wisatawan dihimbau agar terus menerapkan prokes Covid-19.

Dedi mengungkapkan, pihak Dinas Pariwisata Jabar telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penularan di sektor pariwisata, salah satunya adalah dengan menjalankan Program Wisata Vaksin. Program ini dilakukan dengan strategi jemput bola ke para pelaku usaha wisata dan wisatawan.

“Di tempat wisata kita lakukan kolaborasi dengan kabupaten kota dan dengan penyedia jasa daya tarik wisata. Kita lakukan vaksin di tempat, baik itu dosis 1 maupun dosis 2. Nah ini adalah upaya kita mengejar herd immunity, karena Jawa Barat posisi Desember ini baru mencapai 66% untuk vaksin dosis 1. Kemudian dosis 2 baru mencapai sekitar 44%. Kita harus mengejar semuanya itu. Karena penduduk Jabar ini, bonus demografinya mencapai hampir 50 juta dan jangkauannya cukup lumayan. Dengan 66% ini sudah cukup bagus,” kata Dedi Taufik.

Terkait antisipasi terjadinya penularan saat libur Nataru 2022 ini, karena akan menjadi lonjakan wisatawan yang cukup signifikan yang mendatang sejumlah objek wisata di Jabar, pihak selain gencar menyampaikan sosialisasi, pihaknya juga akan melakukan 3T (Testing, Tracing, Treatment). Memastikan setiap Satgas di masing–masing tempat wisata bisa berfungsi dengan baik.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat