unescoworldheritagesites.com

Asa Irwan Hidayat: Dari Bumikan Wayang Orang ke Milenial hingga Jadikan Semarang Sportainment Dunia - News

Direktur SidoMuncul Irwan Hidayat punya asa menjadikan Kota Semarang sebagai pusat kebudayaan yang melahirkan dan melestarikan berbagai entitas seni budaya. Sehingga dapat menjadi pintu masuknya wisatawan dari berbagai negara dan penjuru Nusantara. Inginkan Semarang sebagai kota sportainment dunia  (AG Sofyan )

 
Direktur SidoMuncul Irwan Hidayat mempunyai cita-cita ingin menjadikan Kota Semarang sebagai pusat kebudayaan yang melahirkan, sekaligus melestarikan berbagai esensi seni budaya. Sehingga dapat menjadi pintu masuknya wisatawan dari berbagai negara dan penjuru nusantara. Apalagi mimpinya tak mau tanggung.
 
Irwan menginginkan Kota Semarang sebagai kota sportainment dunia dengan ditandai pembangunan sport center oleh SidoMuncul dengan akan dibangunnya lapangan tenis kelas Grand Slam di Kawasan Klipang, Semarang.
 
Hal itu terungkap dari bincang santai Irwan Hidayat dan Dmitry dengan tokoh Arjuno dan Lesmono di sela-sela pentas wayang on the street di Teater Oudetrap Kota Lama Semarang, Jateng.
 
Kota Semarang memiliki kekayaan budaya yang sangat luar biasa. Di sini tumbuh entitas budaya Jawa, Tionghoa, Arab, yang melahirkan beragam kuliner khas yang lezat serta peninggalan bangunan bersejarah di Kota Lama, yang jika dirawat dan dilestarikan, serta dikemas sedemikian rupa, dapat menjadi potensi pariwisata yang luar biasa dahsyatnya,” ujar Irwan Hidayat kepada   di Jakarta, Minggu (10/9/2023).
 
 
Sulung dari 5 bersaudara generasi kedua SidoMuncul masing-masing Irwan Hidayat, J Sofjan Hidajat, Johan Hidayat, Sandra Hidayat, dan David Hidayat, belakangan ini cukup intens untuk mengikuti kegiatan kesenian dan kebudayaan di Kota Lumpia ini.
 
Kemunculan Bos Jamu SidoMuncul ini yang kedua kalinya mengikuti pentas ke-12 Wayang on the Street di Oudetrap Theater Kota Lama Semarang, Jumat (8/9/2023).
 
Pentas wayang yang berlangsung meriah dan penuh tawa ratusan penonton itu, menampilkan lakon Bagong Kawin yang dibawakan para seniman Wayang Orang Ngesti Pandowo Semarang.
 
 
Irwan menyebut contoh kebaikan yang ditunjukkan masyarakat Kota Semarang terbukti dengan konsistensi dan komitmennya mampu merawat dan melestarikan kesenian wayang orang sehingga Wayang Orang Ngesti Pandowo yang berdiri pada 1 Juli 1937 kala itu, mampu bertahan hingga saat ini.
 
Dan rasa syukur bagi seorang Irwan yang tergolong generasi baby boomer ini karena kesenian wayang orang kini mulai digemari oleh para milenial dengan cara dan kemasan yang membuat generasi Y atau mereka yang lahir dari 1980 hingga tahun 1995 pada saat teknologi telah maju, bisa pelan-pelan menyukainya .
 
“Ini menjadi bukti bahwa kota ini, Kota Semarang layak menjadi pusat kebudayaan sekaligus pintu masuk pariwisata nasional maupun dunia,” tandas Irwan optimistis.
 
 
Irwan lalu berkisah saat dirinya masih belia. "Dulu saat masih kecil, saya sering diajak mami saya nonton Ngesti Pandowo di gedung pertunjukan Sobokarti. Saya paling suka penampilan para punakawan, tapi langsung menangis kalau yang tampil Rahwana. Mungkin karena wajahe serem koyok Buto (wajah menakutkan seperti raksasa -red) ya, "ucap Irwan.
 
 
Selain pusat kebudayaan dan pariwisata, Irwan pun berobsesi menjadikan Ibu Kota Jawa Tengah ini sebagai pusat olahraga tenis berkelas internasional. 
 
Direktur SidoMuncul Irwan Hidayat punya obsesi menginginkan Semarang sebagai kota sportainment dunia ditandai pembangunan sport center lapangan tenis kelas Grand Slam, indoor stadium, hotel dan sport center bertaraf internasional di Kawasan Klipang, ,Kota Semarang
Direktur SidoMuncul Irwan Hidayat punya obsesi menginginkan Semarang sebagai kota sportainment dunia ditandai pembangunan sport center lapangan tenis kelas Grand Slam, indoor stadium, hotel dan sport center bertaraf internasional di Kawasan Klipang, ,Kota Semarang (AG Sofyan )
 
Tak mau nanggung impian seorang Irwan Hidayat ini. Dia bersama 4 saudaranya semakin kompak membangun sport center di kawasan Klipang Semarang Timur, diatas tanah seluas puluhan hektar. 
 
 
Irwan pun menggandeng Dmitry Shcherbakov, pendiri Liga Tennis Center & Academy, yang berlokasi di Kerobokan, Kuta Utara, Bali. 
 
Dmitry, bule asal Ukraina itu sudah 13 tahun menetap di Bali, dan menikah dengan Ayu, perempuan asal Semarang. 
 
“Saya mendirikan klub tenis di Bali pada 14 Februari 2017. Dan siap membantu Pak Irwan untuk mewujudkan berdirinya sport center tenis kelas dunia di kota ini,” ungkap Dmitry.
 
Irwan lalu menceritakan siapa sebenarnya Dmitry ini. 
 
 
"Dmitry ini adalah teman akrab dari Novak Jokovic, petenis asal Serbia yang 21 kali menjuarai tunggal putra Grand Slam. Dengan sport center yang akan saya bangun, saya bercita-cita suatu saat nanti ada satu dari 270 juta penduduk Indonesia jadi juara Grand Slam," tutur Irwan Hidayat menberi semangat. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat