: Kolaborasi Panji yang dibawakan sejumlah penari dari sembilan negara di Balai Kota Solo, Rabu (26/10/2023) menjadi penutup ASEAN Panji Festival. Masing-masing negara di ASEAN itu membawakan cerita Panji dengan kekhasan sendiri.
"Festival Panji ini dilatarbelakangi bahwa cerita Panji ini memang asli Indonesia tetapi menyebar hampir di seluruh negara-negara ASEAN. Cerita Panji sudah diakui UNESCO, sehingga kita punya tanggung jawab untuk melestarikan dari kisah-kisah cerita Panji," jelas Direktur Pengembangan dan Pemanfaatn Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti.
Kisah-kisah Panji juga digambarkan di relief-relief candi di Indonesia teeutama di Jawa Timur. Kisah Panji banyak ragamnya yang dibagi dalam beberapa episode, tetapi tokoh utamanya sama yakni Raden Panji Inu Kertapati dan Dewi Sekartaji.
Baca Juga: Sutradara Asal Jepang Tadashi Suzuki Pentaskan Teater Dionysus di GKJ
"Kisahnya itu sama sebenarnya, cuma di dalam mengekspresikannya masing-masing negara itu dalam bentuk kesenian panggungnya ada yang berbeda, ada dengan keragaman, busana panggung yang berbeda-beda menurut negara masing-masing," jelasnya lagi.
Dari masing-masing penampilan tersebut kemudian dikolaborasikan dalam ASEAN Panji Festival. Melalui event tersebut, pihaknya berharap bisa mengenalkan kisah Panji kepada generasi muda.
"Sekarang budaya-budaya pop sangat luar biasa menggempur kita ,tapi kita juga tetap konsisten untuk memperkenalkan cerita Panji ini kepada masyarakat pada anak-anak muda dan tentunya dengan kemasan yang lebih menarik," katanya.
Baca Juga: Universitas Al-Azhar Indonesia Peduli Masa Depan Anak: Motivasi Gen Z Sehat Mental
Kota Solo menjadi penutup roadshow festival Panji setelah sebelumnya di Yogyakarta Kediri, Malang dan Pasuruan. Roadshow dimulai sejak tanggal 7 Oktober lalu.
ASEAN Panji Festival diikuti sembilan negara ASEAN yakni Malaysia Singapura Filipina Myanmar Thailand Vietnam Laos Kamboja dan Indonesia. Tak hanya pementasan kisah Panji, dalam event itu juga ada workshop lukis Panji.***