unescoworldheritagesites.com

Festival Film Bulanan, Wor dan Sa Pu Nama Moses, Ditetapkan Sebagai Dua  Film Terpilih Dari Lokus 10 - News

Festival Film Bulanan

 
: Festival film bulanan dari Lokus 10 menetapkan Film Wor (Menyanyi dan Menari Untuk Kehidupan) produksi LPP TVRI Stasiun Papua, karya Sutradara Lisa Mansmor asal Jayapura.
 
Selain itu, Festival Film Bulanan Loku 10 juga menetapkan  Film Sa Pu Nama Moses produksi East Sinema, karya Sutradara Danny Mambrasar, asal Papua resmi sebagai film terpilih pula. 
 
Festival Film Bulanan dari Lokus 10 meliputi Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Dataran Tinggi Papua, Papua Selatan, serta Papua Tengah. 
 
 
Dua Film Terpilih lokus 10 ini memiliki 2 genre yang berbeda yaitu dokumenter dan fiksi. Menurut Senior Business Development Manager of IDN Media Rahma Guntari, yang juga sebagai kurator, film dokumenter Wor (Menyanyi dan Menari Untuk Kehidupan) bisa menjadi alat promosi yang tepat.
 
“Film dokumenter ini bisa menjadi alat promosi pariwisata dan budaya. Filmnya pun dibuat dengan rapi, terlihat seperti orang yang sudah biasa membuat sebuah produksi,” tutur Rahma.
 
Rahma  mengatakan kalau film Wor (Menyanyi dan Menari Untuk Kehidupan) memiliki suatu pesan yang bisa dipetik oleh penonton. 
 
 
“Ada nilai yang bisa diambil seperti jangan menilai sesuatu dari point of view sendiri saja. Tapi, perlu juga ambil dari sudut pandang lain,” ujar Rahma.
 
Sementara untuk film fiksi Sa Pu Nama Moses, Rahma menilai film itu menarik. “Sa Pu Na Ma Moses itu simple movie yang enak ditonton, bisa dinikmati,” imbuhnya. 
 
Walau demikian, Rahma berpesan agar para kreator dari kedua Film Terpilih ini terus berlatih membuat film pendek. Secara teknis kedua film ini masih butuh banyak latihan. Karena itu, silakan untuk lebih banyak melihat referensi dari film-film yang menang kompetisi seperti apa. 
 
 
"Kemudian lebih banyak mengikuti workshop film, dan banyakin lagi pengalaman bikin film yang diikutsertakan di festival,” saran Rahma.
 
Saran Rahma ternyata senada dengan pendapat dari Sinematografer, Batara Goempar, yang juga berlaku sebagai kurator. Marcel, sapaan akrab Batara Goempar, menyatakan, untuk segi teknis tidak ada yang baru.***
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat