unescoworldheritagesites.com

Gema Citra Nusantara dan Papatong Artspace Kembali Gelar Teater Musikal Laksamana Keumalahayati - News

Para pemain Teater Musikal Laksamana Keumalahayati.

: Gema Citra Nusantara (GCN) dan Papatong Artspace untuk kedua kalinya menggelar teater musikal "Keumalahayati- Laskar Inong Balee".

Pementasan acara yang digelar bertepatan dengan peringatan menyambut HUT ke-78 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ini akan berlangsung pada 12 dan 13 Agustus 2023, di Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Mira Marina Arismunandar selaku Executive Produser menjelaskan cerita kepahlawanan Keumalahayati dimulai saat memimpin lebih dari 2.000 pasukan inong balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) berperang melawan Belanda sekaligus membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal.

Baca Juga: Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Kembali Berangkatkan Calon Jemaah Umrah

Atas kepemimpinannya, Sultan Aceh Darussalam memberikan gelar Laksamana untuk keberaniannya sehingga kemudian Keumalahayati lebih dikenal dengan nama Laksamana Malahayati.

"Cerita Keumalahayati merupakan kisah nyata. Beliau adalah pahlawan nasional dan panglima perang perempuan pertama bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Drama musikal ini merupakan sarana sosialisasi dan edukasi atas kisah perjuangan Keumalahayati. Sebelumnya, pementasan teater musikal ini digelar pada 19 Maret lalu, di tempat yang sama," kata Mira saat jumpa pers, Senin (7/8/2023) malam.

“Mudah-mudahan sosok Laksamana Malahayati ini akan menjadi inspirasi kepada generasi milenial untuk meneladani ketokohan, kegigihan serta nasionalisme dalam mempertahankan Nusantara dari penjajahan melalui seni pertunjukan,” tambahnya.

Mira menuturkan, kisah kepahlawanan Keumalahayati dimulai setelah suaminya, Laksamana Zainal Abidin, gugur dalam peperangan.

Malahayati mengusulkan kepada Sultan Aceh untuk membentuk pasukan yang terdiri dari janda prajurit Aceh yang gugur dalam peperangan (inong balee). Permintaan itu dikabulkan dan ia diangkat sebagai pemimpin pasukan inong balee.

"Hingga hari ini, banyak orang yang belum mengenal sosok Keumalahayati yang perjuangannya sudah diakui pemerintah sebagai Pahlawan Nasional di tahun 2017. Pementasan ini dalam rangka lebih mensosialiasikan sosok perempuan perkasa dari tanah Aceh, yang pada zaman itu sudah diberi hak memimpin perang dari Kesultanan. Ini sesuatu yang luar biasa," katanya.

“Bahkan Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia juga memberikan dukungan untuk kesuksesan pementasan ini,” ungkapnya.

Mira membeberkan berbeda dengan pementasan pertama ada hal yang sangat berbeda akan ditampilkan di panggung Keumalahayati tahun ini, salah satunya adalah barisan musik akan dimainkan secara live oleh Batavia Chamber Orchestra. Di luar itu, pada bagian make up artist muncul para Sahabat Tuli hasil binaan dari Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia.

"Sejak lama, saya ingin mengajak teman-teman difabel menjadi bagian dari kegiatan kesenian yang dibuat GCN. Dan Alhamdulillah, ini merupakan yang kedua kalinya kami melibatkan mereka. Namun kali ini sedikit berbeda teman-teman difabel akan berperan sebagai make up artist. Di samping itu, di lobi gedung pertunjukan, kami menyediakan stand khusus untuk memamerkan karya dari teman-teman difabel," katanya.

Pada kesempatan itu, pendiri Papatong Artspace Yeni Fatmawati menjelaskan latar belakang dukungan pihaknya untuk mensuksekan pementasan teater Laksamana Malahayati untuk kedua kalinya ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat