unescoworldheritagesites.com

Pulihkan Pariwisata Setelah Covid-19, Festival Dugong Promosikan Wisata Bahari Alor - News

Festival Dugong 2022 di Pantai Mali, Kabola, Kabupaten Alor, NTT (Kemenparekraf)

Pemerintah Kabupaten Alor, kembali mengadakan Festival Dugong di tahun 2022. Festival yang berlangsung selama dua hari (18-19 Mei) ini diselenggarakan di Pantai Mali, Kec. Kabola, Kabupaten Alor, NTT.

Penyelenggaraan event seperti ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk kembali memulihkan ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata terutama pasca pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan langsung oleh Raden Kurleni Ukar, Staf Ahli Bidang Reformasi dan Regulasi Kemenparekraf yang hadir mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca Juga: Dua Event Jakarta Masuk Top 10 Kharisma Nusantara 2022 Kemenparekraf

Ia juga menyampaikan bahwa selain sebagai sarana pemulihan ekonomi, penyelenggaraan event ini juga merupakan bukti kolaborasi dan komitmen pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Kami mengapresiasi Pemda Alor dan Pemprov NTT dalam menyiapkan event seperti Festival Dugong ini. Ini adalah bukti bahwa kita punya komitmen untuk membangkitkan perekonomian setelah terpuruk karena pandemi," ujarnya.

Baca Juga: Masyarakat Adat Lancang Dukung Pembangunan Ekowisata BPOLBF Di Hutan Bowosie Labuan Bajo

Raden Kurleni Ukar dalam sambutannya juga menambahkan bahwa masuknya Festival Dugong dalam Kalender Event Nasional merupakan bukti bahwa Alor menempati posisi yang istimewa di bidang pariwisata Indonesia. Alor memiliki berbagai atraksi wisata minat khusus, religi, budaya, seni, dan bahari yang dapat dipromosikan melalui event-event seperti Festival Dugong ini.

Mengusung tema "Dugong Lestari, Alam Lestari untuk Pariwisata Berkelanjutan", Pemda Alor dan Pemprov NTT berharap agar event ini dapat sekaligus menjadi sarana untuk melestarikan kekayaan alam Alor pada khususnya dan NTT pada umumnya.

"Alor dianugerahi dan diberkati beberapa potensi pariwisata, seperti budaya, seni, religi, dan alam. Ini adalah berkat untuk masyarakat di sini. Sejak tahun 2019, setiap tahun diadakan Festival Dugong dan ini merupakan salah satu cara untuk memberi pesan bahwa Dugong, Kawan masyarakat Alor yang harus dilestarikan sehingga sampai anak cucu kita, tetap bisa melihat Dugong Alor itu seperti apa, dan ini kiranya sesuai dengan prinsip Sustainable Tourism," tegas Bupati Kabupaten Alor, Amon Djobo.

Bupati Alor juga menambahkan bahwa dari sisi wisata, budaya harus tetap dipelihara dan dijaga begitu pula dengan kekayaan alam dan bahari, dirawat seirama dengan hidup manusia.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Zet Sony Libing mengatakan bahwa event merupakan ajang untuk melestarikan sekaligus memperkenalkan berbagai potensi wisata.

"Covid membuat banyak hal terjadi, kunjungan wisatawan hampir mencapai titik nol, lama tinggal wisatawan terganggu, pertumbuhan ekonomi dan ekraf juga turut terganggu. Namun, hari ini secara gradual pertumbuhan wisata kita semakin naik. Perkembangan ekonomi sudah mulai bertumbuh dan kita bersyukur, masa sulit itu bisa dilewati," ujarnya.

"Salah satu yang kita lakukan adalah melakukan berbagai event di 22 Kabupaten/Kota. Saat ini saja ada dua Festival yang sedang berlangsung di NTT yaitu Festival Dugong di Alor dan Festival Bale Nagi di Larantuka. Event-event ini bukan saja untuk mengenalkan kekayaan kuliner, budaya, kriya, tetapi juga untuk meningkatkan perekonomian. Setiap event harus memberikan pendapatan dan mengoptimalkan ekonomi kepada masyarakat," lanjutnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat