SOLO: Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo setuju jika dibangun monumen Didi Kempot di Kota Solo untuk menghormati seniman campursari tersebut. Menurut Rudy, monumen Didi Kempot akan lebih bagus jika dibangun di perusahaan rekaman milik negara Lokananta.
"Di Stasiun Balapan saya setuju, di Lokananta lebih setuju karena legacy yang ditorehkan Mas Didi ada disana," jelas Rudy kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (11/5/2020).
Selain pernah rekaman di Lokananta, sosok Didi Kempot juga mengukir prestasi di sana. Yakni saat acara pengumpulan dana, dalam jangka waktu tiga jam mampu mengumpulkan dana lebih dari Rp5 miliar.
"Selama tiga jam langsung dapat segitu, ini luar biasa. Baru kali ini seniman dalam waktu singkat bisa kumpulkan dana sekian miliar. Bahkan saat diperpanjang waktunya bisa mencapai Rp7,6 miliar," jelasnya lagi.
Tetapi jika monumen Didi Kempot tersebut dibangun di Lokananta, harus koordinasi dan mengajukan izin ke BUMN begitu pula jika dibangun di Stasiun Balapan, harus koordinasi dengan PT KAI. Pasalnya kedua aset tersebut bukan milik Pemkot Solo.
"Kalau Lokananta tepat di sana sempat rekaman 4 kali dan mengadakan penggalangan dana di sana. Apalagi ada rencana Lokananta akan dijadikan museum musik, jadi sudah nyambung," katanya.
Menurut Rudy, jika monumen dibangun di atas asetnya Pemkot Solo akan lebih mudah dan tidak perlu menunggu lama.
"Pesan patung hari ini, besok pasang tidak ada persoalan. Tapi prinsipnya mau dibangun dimana saja, saya setuju," ujarnya.
Dirinya juga akan mengusulkan ke kementerian sosial agar pencipta lagu Stasiun Balapan tersebut diberikan penghargaan. Musisi yang meninggal tanggal 5 Mei lalu tersebut menurut Rudy, pantas untuk mendapatkan penghargaan nasional. ***