SOLO: Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Maulana Al habib Muhamad Luthfi Bin Ali Bin Yahya, mengajak semua elemen bangsa untuk memupuk rasa cinta kepada tanah air. Rasa cinta kepada tanah air bukan hanya karena kekayaan sumber daya alamnya, namun juga harus mempunyai sikap memiliki dan merawat.
Hal ini dikatakan Habib Luthfi saat acara Silahturahmi Kebhinekaan dan Doa Bersama dengan Tokoh Lintas Agama se-Solo Raya di Benteng Vasternburg Solo, Jawa Tengah, Senin (8/9/2020).
"Kita dididik dan diajari untuk menghormati dan mencitai apa yang telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kita dari keturunan sama Adam dan Hawa yang kemudian menjadi suku suku dan berbangsa bangsa yang bukan untjk dipandang semata," katanya.
Tapi untuk dipelajari dan dipahami sejauh mana mengenal suku bangsa di dunia ini. Menurut Habib Luthfi, jika kita mengenal suku bangsa dan negara di dunia maka pihaknya yakin tidak ada intervensi dan peperangan karena akan saling menyayangi dan menghargai.
"Kita angkat kearifan lokal karena kita mempunyai sikap andarbeni dan merasa mempunyai, untuk itu kita rawat keanekaragaman di negeri yang kita cintai bersama ini," katanya lagi.
Dalam acara tersebut juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Kapolda Jateng Irjen. Pol Ahmad Luthfi, Panglima Kodam IV Diponegoro Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, Kapolres Se Solo Raya, Dandim Se Solo Raya serta para kepala daerah Se Solo Raya, dan tokoh lintas agama.
"Indonesia harus berdiri dengan landasan yang kokoh dan kuat, pondasinya apa? mengali dari kekuatan bumi pertiwi yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, gotong royong, tepo seliro, musyawarah mufakat dan keadilan maka jadilah semua dalam rumusan Pancasila," ujar Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam sambutannya.
Sedangkan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari mengajak bersama sama menjaga keberagaman, menjaga situasi kebangsaan dan kemasyarakatan. Sementara itu Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengatakan saat ini Indonesia dan dunia tengah terjadi krisis kesehatan pandemi Corona.
"Kita tidak boleh kalah dengan pandemi dan perekonomian harus bangkit. TNI/ Polri sebagai garda terdepan dalam pelaksanaan Inpres No. 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakkan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Dan Pengendalian Virus Covid 19. Kita harus bersatu memerangi pandemi Covid," jelas Kapolda.
Dalam acara tersebut juga dilakukan doa dan deklarasi bersama. Dalan deklarasi tersebut merek antara lain menyatakan komitmen mereka untuk memegang teguh ideologi Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Serta menolak segala bentuk intoleransi, kekerasan, radikalisme dan terorisme.***