unescoworldheritagesites.com

Ketua FKUB Jayawijaya Desak Evaluasi Dana Otsus Papua - News

Ketua FKUB Jayawijaya Pdt. Esmond Walilo

DEPOK: Dana Otsus (otonomi khusus) Papua, yang sudah 19 tahun dikucurkan Pemerintah Pusat, sebaiknya dievaluasi pemanfaatan dan penyerapannya. Evaluasi ini agar dana otsus, yang akan kembali dikucurkan, berdampak positif  bagi kesejahteraan warga Papua. 

Hal itu dikatakan tokoh Papua yang juga Ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Jayawijaya Pdt. Esmond Walilo, di sela acara Moya Discussion Group WAG Unity in Diversity (UID) dengan tema "Dana Otsus untuk Membangun Papua," dalam keterangan resminya yang diterima, Minggu (20/9/2020)

Rencana pengucuran kembali dana otsus Papua, tuturnya, sangat disambut baik karena bertujuan baik. Hanya saja selama ini, ucapnya, masyarakat Papua tidak menikmati yang menjadi haknya. 

"Dana itu langsung masuk Pemerintah Daerah, ya tergantung Bupati, Wali Kota, Gubernur mau bikin apa. Sekarang bilang mau perpanjangan Dana Otsus. Kita tak pernah nikmati barang itu," ujarnya.

Pemerintah pusat yang menggulirkan dana tersebut, ucap Esmond,  tidak pernah mengevaluasi terserap atau tidak. Padahal, ia menilai masyarakat Papua masih menderita saat pemberlakuan Dana Otsus ini

"Kami minta maaf pemerintah sebenarnya nihil. Terima kasih pemerintah pusat memberi atensi dalam pemberdayakan. Kalau kita lihat bagaimana  tekanan dari bangsa lain agar mau merdeka," katanya. 

Untuk itu, tutur Esmond, perlu evaluasi bersama secara menyeluruh dan duduk bersama. Dalam evaluasi tersebut perlunya melibatkan tokoh masyarakat. 

Ke depann, ucapnya, diharapkan agar keadilan bisa ditegakkan. Ada masalah, ujarnya, yang tak bisa diselesaikan di tingkat Wali Kota, Bupati, Gubernur dan DPR. 

"Sakit hati orang Papua, mereka ada yang bilang  lebih baik merdeka. Perlu evaluasi tiap tahun. Oknum, mereka gunakan dana secara tidak jelas. Pemerintah di Jakarta benar, di Papua yang tidak jelas," katanya. 

Dengan evaluasi itu, tuturnya, penggunaan dana otsus agar lebih tepat sasaran, "Bukan Negara tidak perhatian pada Papua, uang sudah dikirim tapi dimainkan di daerah. Kita berharap agar teman-teman bisa membantu kami. Ada persoalan mendasar, agar mereka tetap setia membangun Papua yang dicintai," kata Esmond***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat