unescoworldheritagesites.com

Pentingnya Keterampilan Hidup Remaja Cegah Perudungan Dan Mimpi Masa Depan - News

Chief Field Offis Unicef Indonesia Papua/ Foto: Yacob Nauly

SORONG: Chief Field Office,  Unicef Indonesia Papua, Aminuddin Ramdan, mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan  Pemerintah kabupaten Sorong serta para mitra.  Dalam  memperkuat pendidikan keterampilan hidup remaja dan pencegahan perudungan sebagai prioritas dalam RPJMD.

Dikatakan Ramdan, dunia pendidikan, kurang  berpartisipasi yang bermakna bagi remaja serta praktik perudungan (bullying). Ini,  merupakan masalah sosial seperti fenomena gunung es dengan banyak  peristiwa dan dampak yang sebenarnya belum terlihat.

“Berdasarkan data dari Programme for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2018 sebanyak 41% pelajar berusia 15 tahun pernah mengalami perudungan setidaknya beberapa kali dalam satu bulan,”katanya.

 Sedangkan jajak pendapat U-Report  (platform yang dirancang UNICEF untuk partisipasi dan pemberdayaan anak muda) terhadap 2.77 anak muda Indonesia berusia 14-24 tahun.

Ditemukan, bahwa 45% dari  mereka pernah mengalami perundungan daring. Tingkat pelaporan dari anak laki-laki sedikit lebih tinggi dibandingkan anak perempuan (49% dibanding dengan 41%).

Mengingat bonus demografi dan peranan anak muda pada pembangunan Indonesia di masa depan, isu keterampilan hidup remaja dan pencegahan perundungan menjadi prioritas yang dimiliki pemerintah saat ini.

Hal itu, sesuai  dengan tujuan pendidikan nasional serta Kebijakan Merdeka Belajar yang diusung oleh Kemendikbudristek.  Termasuk, prinsip-prinsip tujuan pembangunan pendidikan 2020 hingga 2024 yang tertuang dalam RPJMN.

Pemerintah Kota Sorong, Pemerintah Kabupaten Sorong di Provinsi Papua Barat bersama dengan UNICEF Indonesia didukung oleh Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong. Setelah,   melaksanakan program Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) melalui insiatif “Supporting Girls to Thrive in Indonesia,  yang diluncurkan pada November 2019 dengan dukungan dari David Beckham 7 Fund. Sangat berterima kasih.

 Program PKH menyasar murid SMP di Sorong, Papua Barat melalui para guru sebagai pendidik dengan tujuan meningkatkan angka anak yang tetap bersekolah.  Memperbaiki capaian belajar, dan melindungi anak perempuan dan lelaki dari tindak kekerasan di sekolah.

Nah,  Program ini juga mendukung program lain yang berbasis sekolah, yang menyatukan perlindungan, pendidikan, pemberdayaan, serta air, sanitasi, dan kebersihan (WASH). Semua ini,  untuk menghasilkan perubahan pada norma sosial dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan mendukung.

Program PKH adalah sebuah rangkaian pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan remaja di 5 area utama yakni (I) Kemampuan Mengenal Diri Sendiri, (Ii) Kemampuan Komunikasi, (Iii) Kemampuan Mengelola Resiko, (Iv) Kemampuan Mengelola Emosi dan Stress serta (V) Kemampuan Mengelola Kegiatan atau Mengorganisasi. PKH juga menitikberatkan kepada metode pembelajaran partisipasi.

Pada selasa, 12 Oktober 2021 di Kota Sorong Diselenggarakan Pelatihan “Pendidikan Keterampilan Hidup“ (PKH) serta Pencegahan Bullying “ROOTS” pada remaja,  yang diawali dengan serah terima buku.

Program PKH serta pencegahan perundungan ‘ROOTS’ yang selama ini dilakukan dan akan dilatihkan kepada peserta terbukti meningkatkan partisipasi siswa untuk berteman secara positif. Dan, mengurangi kasus bullying di sekolah sebanyak 29% dalam satu semester intervensi.

 Oleh karena itu, praktik baik ini perlu direplikasi ke berbagai sekolah di Provinsi Papua Barat. Dan, dimulai dari kabupaten Sorong, kabupaten Raja Ampat dan Kota Sorong.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat