unescoworldheritagesites.com

Upacara Sumpah Pemuda Di Asrama Mahasiswa Aceh, Ganjar Jadi Peserta - News

Upacara Sumpah Pemuda di asrama mahasiswa Aceh. (Istimewa)

SEMARANG: Tiga orang mahasiswa berpakaian adat berjalan ke tengah-tengah lapangan. Di tangan mereka, memegang sebilah bambu yang diujungnya diikatkan Bendera Merah Putih.

Mereka berjalan pelan diiringi lagu Indonesia Raya. Setiba di tengah lapangan, bilah bambu itu ditancapkan ke tanah. Merah Putih pun berkibar. Mereka dengan khidmad memberikan hormat.

Pemandangan indah itu terpancar dalam upacara peringatan Sumpah Pemuda yang digelar Forum Persaudaraan Antar Etnis Nusantara Jawa Tengah di Asrama Mahasiswa Aceh Pocut Meurah Intan, Tembalang, Kota Semarang, Kamis (28/10/2021).

Mereka yang terdiri dari mahasiswa dari sejumlah daerah, menggelar upacara Sumpah Pemuda di tempat itu secara sederhana. Meski begitu, suasana tampak meriah karena mereka hadir dengan pakaian adat masing-masing.

Uniknya, salah satu yang menjadi peserta upacara adalah Ganjar Pranowo. Gubernur Jawa Tengah itu nampak berada di tengah-tengah mereka, dengan pakaian adat Aceh yang dikenakannya.

Ganjar hadir bukan sebagai inspektur upacara. Ia hadir sebagai peserta biasa. Ia memang diundang oleh para mahasiswa untuk ikut dalam upacara mereka.

Usai pengibaran bendera, salah satu mahasiswa yang bertindak sebagai pembina upacara memberikan amanat. Dalam amanatnya, pembina upacara Muhammad Zulkifli asal Muna, Sulawesi Utara, mengajak peserta menggelorakan kembali semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Zulkifli mengajak peserta mengikrarkan kembali Sumpah Pemuda. Tak hanya itu, ia juga membacakan sumpah baru, bernama Sumpah Pemuda Milenial.

"Deg-degan sekali rasanya, kapan lagi kita mahasiswa bisa menggelar acara, pesertanya seorang Gubernur. Tapi kami bangga bisa menggelar acara ini dengan baik," kata Zulkifli ditemui usai upacara.

Zulkifli yang juga menjabat Ketua Forum Persaudaraan Antar Etnis Nusantara ini mengatakan, Sumpah Pemuda Milenial yang dideklarasikan tadi intinya mengajak semua anak muda membangun peradaban Indonesia melalui keberagaman etnis. Pemuda-pemudi Indonesia harus menguras energi untuk melindungi seluruh tumpah darah Indonesia.

"Anak muda harus bisa memahami kearifan lokal, karena kita tahu Pancasila itu lahir dari kearifan lokal kebudayaan Indonesia. Namun Pancasila sekarang sifatnya lebih abstrak, kami ingin membuatnya nyata," jelasnya.

Pancasila, UUD 1945 dan Sumpah Pemuda menurut Zulkifli adalah dasar. Namun perlu diperkuat, karena saat itu tujuannya hanya untuk mengantarkan Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan.

"Sekarang, kita anak muda harus bisa mengantarkan Indonesia ke puncak peradaban, seperti yang dicita-citakan pendahulu kita. Proses eksekusinya seperti apa, tentu ini yang menjadi tantangan zaman sekarang," pungkasnya.

Ganjar mengatakan sangat bangga menghadiri upacara Sumpah Pemuda yang digelar forum persaudaraan antar etnis nusantara itu. Saat mendapat undangan, ia langsung tertarik mengikuti.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat