unescoworldheritagesites.com

Keraton Surakarta Gelar Kegiatan Peringati 90 Tahun Pokoso - News

Acara wilujengan (syukuran) 90 tahun Pokoso Keraton Surakarta

SOLO: Setelah vakum selama lima tahun terakhir, kegiatan pentas seni dan budaya kembali digelar di Pagelaran Keraton Surakarta. Memperingati 90 tahun Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (Pokoso), di Pagelaran Keraton Surakarta digelar pentas budaya menampilkan seni dan budaya dari 19 kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Selama lima hari mulai tanggal 30 November hingga 5 Desember, kami mengadakan syukuran yang dibungkus dengan pentas seni dan budaya," jelas Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Hadiningrat, GKR Koes Moertiyah (Gusti Moeng) kepada wartawan di Keraton Surakarta, Senin (29/11/2021).

Menurut Gusti Moeng, Pokoso dibentuk oleh Raja Keraton Surakarta, Paku Buwono (PB) X pada tahun 1931. Hari ini, tepat 90 tahun berdirinya Pokoso. LSaat ini jumlah kawula Keraton Surakarta mencapai 2.000 an di Jawa Tengah dan sekitar 3.000 an.

"Selama pandemi di sini hampir tidak ada kegiatan. Hanya haul Sultan Agung, haul PB XII serta memperingati berdirinya Keraton Surakarta, itu juga hanya wilujengan. Karena saat ini kondisinya sudah membaik, dan diizinkan dari Satgas Covid maka acara ini diadakan," jelasnya lagi.

Menurut Gusti Moeng, acara tersebut digelar sebagai wujud syukur karena kebersamaan yang sudah berlangsung puluhan tahun. Terkait kegiatan 90 tahun terbentuknya Pokoso tersebut, anak Raja Keraton Surakarta PB XII tersebut mengatakan sejumlah kegiatan budaya dan seni dilaksanakan.

"Ada panggung seni dan budaya yang akan mulai setiap jam 19.00 WIB. Sedangkan untuk atraksi budaya yang diluar pagelaran akan dilaksanakan sore hari. Kesenian yang ditampilkan benar-benar kesenian tradisi, " katanya.

Atraksi budaya yang akan ditampilkan antara lain 27 bregodo Reog Ponorogo, dimana 25 kelompok dari Ponorogo dan dua lainnya dari Sukoharjo. Selain atraksi Reog Ponorogo, juga akan ditampilkan kesenian jathilan, kethek ogleng hingga topeng ireng.

Selain itu juga akan dilakukan kirab yang diikuti prajurit Keraton Surakarta mengelilingi keraton. Gusti Moeng menegaskan meskipun melibatkan banyak orang, tetapi protokol kesehatan tetap diterapkan dalam acara yang rencananya akan dibuka Manteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno secara virtual itu.

"Di pentas yang di panggung, tidak boleh membawa anak usia di bawah 10 tahun. Yang pasti prokes tetap diterapkan," pungkasnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat