unescoworldheritagesites.com

Menperin AGK Minta Mahasiswa Politeknik STMI Jakarta Jadi Pilar Penting SDM Industri Pengembangan Ekosistem EV - News

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) mengharapkan mahasiswa Politeknik STMI Jakarta menjadi pilar penting Sumber Daya Manusia (SDM) industri bagi pengembangan ekosistem electric vehicle (EV) (AG Sofyan )


: Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) mengharapkan mahasiswa Politeknik STMI Jakarta menjadi pilar penting Sumber Daya Manusia (SDM) industri bagi pengembangan ekosistem electric vehicle (EV).
 
Menperin AGK menegaskan, sektor otomotif di Indonesia tidak hanya menciptakan lapangan kerja. Namun juga telah menjadi katalis bagi inovasi, penelitian, dan pengembangan. 
 
Pemerintah sendiri telah menetapkan arah pengembangan industri otomotif ke arah kendaraan ramah lingkungan, melalui percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
 
 
Ekspansi industri otomotif yang pesat menghasilkan ekosistem electric vehicle (EV) yang memiliki produsen, pemasok, dealer, dan penyedia layanan yang kuat.
 
Menurut Menperin AGK, pengembangan ekosistem EV tidak bisa lepas dari kebutuhan akan investasi, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
 
Ketersediaan SDM Industri yang kompeten akan meningkatkan produktivitas dan menjadikan industri lebih berdaya saing. Hal inilah yang berusaha diwujudkan oleh Kementerian Perindustrian melalui penyelenggaraan pendidikan vokasi di Politeknik STMI Jakarta yang diarahkan untuk mendukung kebutuhan SDM bidang otomotif.
 
 
“Keberadaan mahasiswa Politeknik STMI Jakarta, menjadi bagian dari ekosistem pengembangan industri otomotif melalui penyediaan kompetensi kerja yang dibutuhkan oleh industri otomotif,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat memberikan kuliah umum Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Politeknik STMI Jakarta di Gedung  Pusat Industri Digital Indonesia 4.0. (PIDI 4.0), Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
 
Menperin AGK didampingi Direktur Politeknik STMI Jakarta, Dr Mustofa, Plt Sekjen Kemenperin Putu Juli Ardika, Irjen Kemenperin Mohammad Rum, 
Kepala PIDI 4.0, Arnes Lukman, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin Emmy Suryandari, dan Kepala Biro Humas Kemenperin Kris Sasono Ngudi Wibowo. Sedangkan Kepala BPSDMI, Masrokhan tidak bisa hadir karena ada kedukaan.
 
Politeknik STMI Jakarta adalah perguruan tinggi vokasi industri dalam naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian yang memiliki program-program studi terkait otomotif, di antaranya Teknik Industri Otomotif, Sistem Informasi Industri Otomotif, Administrasi Bisnis Otomotif, Teknik Kimia Polimer, dan Teknologi Rekayasa Otomotif. 
 
 
Direktur Politeknik STMI Jakarta, Dr Mustofa melaporkan, kegiatan PKKMB berlangsung 3 hari, dimulai dari tanggal 28-30 Agustus 2023 dengan jumlah peserta diikuti 400 mahasiswa baru angkatan 2023. Peminat politeknik tersebut cukup tinggi.
 
Selama PKKMB,  peserta diberikan materi terkait kesiapan  SDM pada era industri 4.0, bela negara dan tata laksana perkuliahan di Politeknik STMI Jakarta.
 
Sedangkan tema yang diangkat dalam kegiatan PKKMB ini adalah “ Membangun SDM Industri yang Unggul dan Berdaya saing global menuju Indonesia Emas”. 
 
 
"Tema tersebut sengaja kami angkat untuk mengguggah rasa optimisme mahasiswa baru bahwa Indonesia dapat mewujudkan cita-cita menjadi negara maju pada tahun 2045 bilamana kita berhasil menyiapkan generasi muda seperti mahasiswa baru sekarang ini manjadi SDM Unggul dan berdaya saing global," tegasnya.  
 
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan kuliah umum Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Politeknik STMI Jakarta di Gedung  Pusat Industri Digital Indonesia 4.0. (PIDI 4.0), Kebayoran Lama, Jakarta
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan kuliah umum Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Politeknik STMI Jakarta di Gedung Pusat Industri Digital Indonesia 4.0. (PIDI 4.0), Kebayoran Lama, Jakarta (AG Sofyan )
 Menurut Mustofa mahasiswa baru ini adalah hasil seleksi dari 3781 pendaftar melalui 3 UU yakni Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis) yaitu Jarvis prestasi, Jarvis bersama dan Jarvis mandiri. 
 
"Jalur Penerimaan Vokasi Industri memberikan kesempatan hanya 400 orang yang diterima. Ke depan, Politeknik STMI Jakarta  akan terus meningkatkan jumlah lulusan, dengan setidaknya 600 sarjana terapan per tahun untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja sektor industri otomotif," bebernya.
 
 
Lebih lanjut Mustofa memaparkan sejak awal menjadi politeknik jumlah pendaftar terus konsisten meningkat dari 925 pada tahun 2016 menjadi 3781 pada tahun ini.
 
"Peningkatan ini memberikan ruang bagi kami untuk memilih calon mahasiswa baru yang berkualitas. Atas arahan Kepala BPSDMI, kami meningkatkan kapasitas penerimaan 30 %  dari 300 pada tahun-tahun sebelumnya menjadi 400 mahasiswa pada tahun ini.
 
Menperin AGK kembali mengingatkan bahwa mahasiswa Politeknik STMI sebagai generasi muda penerus legacy industri otomotif merupakan modal bagi pengembangan sektor industri masa depan, terlebih bagi industri otomotif yang potensi pengembangannya sangat luas. 
 
 
“Industri otomotif memiliki kompleksitas dan potensi yang sangat besar. Jika bicara soal ekosistem, dari mulai hulu di sektor pertambangan, kemudian melalui hilirisasi Indonesia ke depan Indonesia bisa memproduksi baterai EV dalam waktu dekat. Dengan teknologi yang terus berkembang, dapat dikatakan bahwa di industri ini adalah sky is the limit,” tandas Menperin AGK.
 
Karenanya, Menperin memberikan apresiasi kepada Politeknik STMI Jakarta yang telah meningkatkan kapasitas penerimaan mahasiswa baru pada tahun ini, dan kepada Kepala BPSDMI yang telah konsisten melaksanakan target peningkatan jumlah siswa dan mahasiswa vokasi Kemenperin.
 
“Saya menitipkan pengembangan SDM kepada Direktur Politeknik STMI Jakarta, agar program pendidikan dan silabusnya disesuaikan dengan program pengembangan industri, khususnya otomotif,” pesan Menperin.
 
 
Pada bagian lain, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan menjelaskan, Politeknik STMI Jakarta berupaya mencetak SDM industri otomotif unggul serta siap menghadapi industri 4.0.
 
“Kemenperin telah menerapkan secara konkrit kurikulum teknologi 4.0 dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, industri pengguna lulusan Poltek STMI ini mendapatkan kualifikasi lulusan yang telah dibekali kompetensi Industri 4.0,” ujarnya.
 
Direktur Mustofa juga menyatakan bahwa Politeknik STMI Jakarta telah menjalin kerja sama internasional terkait penerapan industri 4.0 di kampus melalui Program LeMMI 4.0. Program tersebut adalah salah satu hasil kerja sama Kemenperin dengan The Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnerships (AOTS) Jepang. 
 
 
Program ini dikembangkan bersama Lexer Research dan Fuso Machine Works untuk menata dan mensimulasi proses produksi dan manufaktur. 
 
“Kehadiran Politeknik STMI Jakarta sebagai politeknik industri otomotif telah mendapat perhatian dari luar negeri. Selain kerja sama dengan Jepang, kami sedang diarahkan ikut dalam program kerja sama root technology dari pihak pemerintah Republik Korea. Kegiatan-kegiatan tersebut telah memperkuat kepercayaan diri Politeknik STMI Jakarta dengan bisa ikut berperan dalam membangun SDM industri otomotif nasional,” pungkas Dr Mustofa. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat