unescoworldheritagesites.com

Aspadin Jateng Berkomitmen Selamatkan Bumi dari Limbah Plastik Galon: Optimalkan Recycling! - News

Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Jateng berkomitmen selamatkan bumi dari limbah plastik galon dengan mengoptimalkan penggunaan bahan yang mampu mendaur ulang (recycling) yang ditegaskan dalam Musda VIII Aspadin Jawa Tengah-DIY-Kalteng di Hotel Santika Semarang (AG Sofyan )

: Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Ir Rachmat Hidayat mengatakan, pihaknya tengah menggenjot adanya penggunaan bahan yang mampu mendaur ulang (recycling) kemasan yang telah digunakan menjadi barang yang tetap bermanfaat untuk digunakan masyarakat. Sehingga mampu menuntaskan masalah sampah plastik di Indonesia.
 
Pihaknya pun mengeklaim, upaya ini akan mengurangi 700 ribu ton penggunaan sampah plastik.
 
Pelaku usaha Air Minum Dalam Kemasan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) telah bertekad untuk mengurangi limbah plastik dan mengoptimalkan penggunaan bahan yang mampu  mendaur ulang (recycling) kemasan yang telah digunakan menjadi barang yang tetap bisa bermanfaat.
 
 
Menurut Rachmat melalui cara mendaur ulang dapat menjadi solusi untuk mengurangi sampah plastik. 
 
“Langkah ini bakal mampu menuntaskan persoalan sampah plastik di Indonesia,” ujarnya saat acara Musda VIII Aspadin Jawa Tengah-DIY-Kalteng di Hotel Santika Semarang, baru-baru ini.
 
Aspadin DPD Jateng-DIY-Kalteng telah menggelar Musda yang dibuka Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno SE MM didampingi Ketum DPP Aspadin Rachmat Hidayat,  Ketua DPD Aspadin Jateng, DIY & Kalteng Kusmana dan Penasehat Willy Bintoro Chandra.
 
Musda Aspadin kali ini mengambil tema:  "Bersama Aspadin Indonesia Hijau, Bersih, Sehat dan Berkelanjutan" yang  membahas pengelolaan sampah plastik secara tuntas dan serius.
 
 
Rachmad Hidayat menegaskan bahwa Aspadin yang memayungi 300 perusahaan dan pengusaha Industri Air Minum Dalam Kemasan (IAMDK) dalam kaitannya dengan kelestarian lingkungan, telah menyelamatkan bumi ini dari limbah plastik galon minuman sebesar 700.000 ton/tahun.

"Hal ini kami lakukan dari penerapan Galon Guna Ulang yang telah berlangsung selama hampir 35 tahun,” ungkap Racmad.

Penggunaan Galon Guna Ulang ini sangat efektif menekan sampah plastik yang mencemari lingkungan. Sebab bila tak ada penerapan galon yang kembali ke pabrik dan bisa diisi ulang, maka akan menimbulkan sampah plastik mencapai 700 ribu ton per tahun. 

"Maksudnya sirkulasi ini berputar dan kembali lagi. Yaitu kemasan galon kami itu kami isi. Kami distribusikan ke distributor, distributor ke agen, agen ke warung, selesai konsumsi dia balikin ke warung dan seterusnya sampai ke pabrik. Intinya berputar,” paparnya.

Baca Juga: 34 Daftar Lagu Daerah Nusantara Lengkap Dengan Asal Daerahnya

"Tentu hal jika tidak diatasi dengan serius  akan menjadi masalah besar bagi lingkungan,” tegas Rachmat.

Rachmat Hidayat menambahkan perusahaan AMDK relatif rendah menghasilkan limbah baik itu limbah cair atau limbah padat maupun udara.
 
"Dan kita akan terus mempertahankan komitmen tersebut. Rata-rata kalau kami lihat pabrik-pabrik AMDK sangat rendah untuk emisinya yang 3 macam itu (hijau, bersih dan berkelanjutan)," katanya.

Lebih lanjut, sebagai wadah pengusaha air minun dalam kemasan, Aspadin sangat concern dan serius terhadap isu lingkungan. Termasuk dalam penggunaan plastik PET untuk kemasan botol dan gelas. Dimana plastik tersebut merupakan plastik yang bisa didaur ulang sehingga memiliki nilai ekonomi. 

Baca Juga: Lirik Lagu Mendung Tanpo Udan Ndarboy Genk

“Jadi plastik ini jelas akan memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat yang bisa memanfaatkannya, terutama adalah pemulung. Dengan nilai ekonomi ini maka sampah plastik air minum dalam kemasan ini bisa dipungut untuk dijual dan didaur ulang. Kalau pun ada yang lolos itu sangat kecil sekali,” ungkap Rachmad.

Rachmat juga menegaskan sebagai pelaku usaha yang menggunakan sumber mata air dalam tanah, pihaknya sudah barang tentu memiliki tanggung jawab untuk menjaga berbagai unsur. 
 
Mulai dari sumber air yang diambil hingga mempertahankan kawasan hijau sebagai kawasan resapan air hujan.
 
"Kita berbisnis ini kan tidak semata-mata mengejar profit. Kita juga harus memikirkan juga keberlangsungan industri ini. Bagaimana keberlangsungan alam, bagaimana masyarakat sekitar, mendapatkan nilai manfaat," tegasnya.
 
 
Keterbatasan Penyediaan Air 
 
Sementara, Sekda Jawa Tengah Sumarno  berharap masalah kerusakan lingkungan yang berdampak terhadap keterbatasan penyediaan air bisa menjadi fokus Aspadin.
 
“Dengan digelarnya Musda Aspadin, kami harapkan bisa menghasilkan keputusan yang baik dari teman-teman Aspadin,” pesannya.
 
Aspadin sendiri merupakan perkumpulan atau asosiasi dari pelaku usaha air minum dalam kemasanyang bahan baku produk mereka jamak adalah dari bahan plastik. 
 
 
Oleh karena itu, pada kegiatan Musda ini seluruh anggota Aspadin membahas tuntas cara pengelolaan limbah yang mereka pakai agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. 
 
Terlebih momen ini juga masih berhubungan  dengan Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia yang jatuh pada 3 Juli 2023 lalu. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat