unescoworldheritagesites.com

TelkomGroup Paparkan Pengembangan Ekosistem Digital Di Expo 2020 Dubai - News

 (Kiri-kanan) Consul for Economic Affair KJRI Dubai UEA Ahmad Saleh Kusnowibowo, Deputy Executive Vice President CX & Digitization Telkom Sri Safitri, dan Executive Vice President Digital Bussiness & Technology Telkom Saiful Hidajat

: PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menyemarakkan Indonesia Pavilion Expo 2020 Dubai.  Dalam rangkaian acara dua hari itu, mereka menampilkan berbagai inovasi digital Telkom dan anak perusahaan yang terbaru, serta kegiatan Telkom dalam memainkan peran transformasi digital di Asia Tenggara.

Menurut Direktur Digital Bussiness Telkom Indonesia, Muhamad Fajrin Rasyid, saat ini digitalisasi merupakan suatu hal yang tidak bisa terhindarkan. Sudah saatnya digitalisasi menyentuh semua sektor kehidupan dan seluruh daerah di Indonesia dalam rangka mewujudkan inklusivitas digital dan mempercepat akselerasi digital. "Telkom secara konsisten terus memperkenalkan produk-produk yang dapat mengakselerasi digitalisasi masyarakat Indonesia," ujarnya, Jum'at (1/4/2022).

Partisipasi Telkom Indonesia di Indonesia Pavilion Expo 2020 Dubai ini diharapkan dapat memperluas exposure produk-produk tersebut dan memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Kegiatan itu sendiri digelar secara hybrid baik luring dari Business Lounge Indonesia Pavilion maupun daring melalui video conference dan media sosial Telkom Indonesia pada 23-24 Maret 2022.

Baca Juga: Telkom Raih Penghargaan Bidang CSR Dan Corporate Communication Dari Kementerian BUMN

Topik yang menjadi pembahasan dalam kegiatan tersebut antara lain adalah ekosistem digital, digitalisasi perikanan dan pertanian, serta investasi startup oleh MDI di Asia Tenggara. Lebih lanjut juga membahas dan menampilkan Telkomsel Indico, transformasi digital Telin serta infrastruktur digital Mitratel.

Hadir beragam narasumber di antaranya Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, TB. Haeru Rahayu, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementerian Pertanian Indonesia, Kodrad Winarno dari Kementerian Pertanian, dan Chairman of APTRINDO (Asosiasi Pengusaha Truk) Indonesia, Dr. Gemilang Tarigan, serta Vice President Wholesale Payment PT Bank Mandiri (Persero), Norman Defryzal. Turut hadir President Director of PT New Priok Container Terminal One (NPCT 1), Takao Omori sebagai salah satu narasumber.

Untuk sesi pertama, Telkom memperkenalkan Logee dengan mengusung tema “From Siloed Logistics to Ecosystem Platform Simplify Digital-Connecting Ecosystem.” Logee bertujuan untuk menjadi Platform Digital Logistik Nasional guna mendukung terwujudnya ekosistem digital dan konektivitas yang lebih sederhana, serta mengambil bagian dalam membangun logistik yang lebih baik untuk Indonesia di era baru perdagangan.

Baca Juga: Telkom Makin Intensif Pantau Infrastruktur Telekomunikasi Di Area MotoGP

Pada sesi tersebut, telah dipaparkan tentang industri logistik di Indonesia yang sangat menjanjikan untuk tumbuh lebih pesat. Beberapa faktor di antaranya adalah meningkatnya kelas menengah yang kemudian dapat meningkatkan pendapatan yang dibelanjakan, penetrasi internet di Indonesia lebih dari 65%, CAGR GMV eCommerce tumbuh lebih dari 80%, dan CAGR layanan logistik terus mencapai pertumbuhan double-digit.

Logee merupakan layanan ekosistem logistik digital milik Telkom yang tepat untuk membuka peluang besar tersebut. Logee menghadirkan solusi digital yang end-to-end, terhubung ke jaringan ekosistem logistik lebih luas, automated digital systems, hingga proses pembiayaan yang fleksibel, aman, dan andal bersama Bank HIMBARA.

Selanjutnya, Telkom memperkenalkan produk Agree dengan mengusung tema “The Digital Era of Agriculture & Fisheries: Connecting the Unconnected,” di mana Agree bertujuan untuk memenuhi prospek memaksimalkan potensi pertanian di Indonesia dan menjawab kebutuhan setiap pemangku kepentingan.

Baca Juga: PT Telkom Dapat Apresiasi Di Event Mandalika MotoGP Series

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementerian Pertanian Indonesia, Tb Haeru Rahayu mengatakan bahwa akuakultur mempunyai potensi yang sangat besar namun belum dikembangkan secara maksimal. Beliau menjelaskan bahwa digitalisasi mempunyai potensi yang sangat besar dalam menciptakan produksi akuakultur menjadi jauh lebih efektif dan efisien. Kementerian Kelautan dan Perikanan kini berkolaborasi dengan Telkom dalam rangka mengembangkan aquaculture village.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat