: Pandemi Covid-19 yang sudah semakin menyusut ternyata masih belum berdampak signifikan terhadap perekonomian Jawa Timur. Berbagai sektor usaha masih belum siap menghadapi euforia, pasca pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Kenyataan itu diungkap Ekonom Ahli Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jatim, Yayat Cadarajat dalam Capacity Building dan Media Gathering Bi Jatim, Jumat (10/6/2022).
Dia kemudian menyebut sektor penerbangan di Surabaya yang jumlah maskapainya mencapai 500 buah, saat sebelum pandemi Covid-19. Tapi pasca pandemi seperti sekarang, jumlahnya sudah jauh menyusut tinggal 300 maskapai.
Baca Juga: Krisna Mukti Mengaku Kapok Ikut Arisan Pasca Dilaporkan Kasus Dugaan Penggelapan
Kondisi ini, kata dia, sangat tak sebanding dengan peminat traveling yang justru melonjak, setelah 2 tahun terkekang tak bisa kemana-mana gara-gara pandemi.
Hal serupa juga terjadi di sektor perhotelan. Gara-gara sepi tamu selama 2 tahun, kata dia, banyak kamar hotel yang tak terurus dan perlu direnovasi.
"Bayangkan bagaimana rusaknya kamar hotel yang selama 2 tahun tak terurus. Banyak inventaris kamar yang harus dibongkar," ujarnya.
Baca Juga: LGBT Menurut Gus Fahrur, Bisa Disembuhkan, Begini Caranya
Padahal pelonggaran kebijakan pasca pandemi, kata dia, telah memicu lonjakan permintaan kamar hotel yang luar biasa.
Managemen hotel harus mengeluarkan investasi hingga 30-40 persen untuk merenovasi kamar hotelnya
agar kembali nyaman. Sehingga ikut menjaring para traveling yang ingin menikmati suasana pasca pandemi.
Hal serupa juga terjadi di sektor transportasi barang. Banyak kontainer yang terlanjur butuh perawatan setelah nganggur tak terpakai selama 2 tahun. "Tentu butuh biaya tambahan agar bisa melayani lonjakan kebutuhan pengiriman barang," ujarnya.
Baca Juga: Woko Channel Awalnya Diejek Orang, Kini Malah Pada Minta Diajak Gabung
Meski demikian dia memastikan, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur akan langsung melejit pasca pandemi. Karena provinsi ini memiliki banyak proyek infrastruktur terkait konektifitas, proyek besar semacam pembangunan smslter Freeport, belum lagi soal pembangunan kilang minyak Pertamina di Tuban.
Sementara, Analis fungsi pengelolaan dan pengembangan UMKM, Hesti Chandra S, menyebut BI sangat serius membantu UMKM terutama di era pandemi. "BI misalnya punya website di Rumah Kurasi. UMKM bisa minta produknya dikurasi agar layak ekspor," ujarnya.