unescoworldheritagesites.com

PJB Luncurkan Nama dan Logo Baru Jadi PLN Nusantara Power, Siap Kelola Pembangkit Lebih Banyak - News

Suasana saat pisah sambut direksi.

 


: PT Pembangkitan Jawa Bali sudah menyiapkan sejumlah strategi menyusul perubahan nama dan logo perusahaan yang kini menjadi PT PLN Nusantara Power (PLN NP). Diantaranya berupa persiapan dari sisi organisasi, karena akan ada banyak aset pembangkit limpahan dari PLN.

Menurut Dirut PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, pihaknya yang menerima penugasan ini akan memaksimalkan kompetensi dan skill yang dipunyai sebagai perusahaan pembangkitan. Perusahaan ini akan mengelola unit pembangkit yang lebih banyak, sesuai dengan core compentency yang telah terbuktikan.

"PLN Nusantara Power mengambil peran penting dalam Subholding PLN. Dengan adanya Holding Subholding, maka aset-aset pembangkitan PLN yang tadinya tersebar di seluruh wilayah akan dikonsolidasikan," ujarnya, Senin (3/10/2022).

Baca Juga: Jualan di Marketplace PLN Mobile, UMKM Angkola Kopi Siprok Laku Keras, Omzet Hingga Ratusan Juta!

PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) sendiri, hari ini secara resmi meluncurkan logo dan nama baru perusahaan menjadi PT PLN Nusantara Power di Dyandra Convention Center, Surabaya. Perubahan nama dan logo perusahaan ini merupakan perubahan perusahaan menjadi subholding PLN yang telah diumumkan pada 21 September lalu oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

Melalui surat dari Kementerian BUMN nomor SR590/MBU/0912022 tanggal 20 September 2022, perubahaan PT PJB yang semula adalah anak perusahaan PT PLN (Persero) berubah menjadi subholding PLN Nusantara Power sebagai Generation Company 1 (Genco 1).

Ke depannya, PLN Nusantara Power tetap akan berjalan di bidang pembangkitan. Pembentukan subholding itu sendiri akan menjadi momentum bagi perusahaan untuk menegaskan kompetensinya di bidang pembangkitan, apalagi konsolidasi aset pembangkitan yang membentuk 2 Subholding GenCo (PLN Nusantara Power dan PLN Indonesia Power) akan menjadi Generation Company terbesar se-Asia Tenggara.

Baca Juga: PJB Connect 2022 Hadirkan Pameran dan Seminar Ketenagalistrikkan Terbesar di Indonesia

Untuk tahap awal, ratusan bahkan ribuan pembangkit yang selama ini dikelola PLN rencananya akan dibagi antara PLN Nusantara Power dengan PLN Indonesia Power. PT PJB yang sebelumnya hanya mengelola pembangkit berkapasitas 7 Giga Watt (GW), untuk tahap awal akan bertambah menjadi 18 GW, tahap berikutnya ditambah lagi menjadi 19 GW dan terakhir menjadi 21 GW.

Sementara, Komisaris utama PLN Nusantara Power, E Haryadi menyebut bahwa PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mendapatkan dampak positif bagi upaya Indonesia untuk mengambil bagian pada rantai pasok global di tengah momentum transisi energi saat ini.

"Melalui mekanisme holding dan subholding ini PLN dan PLN Nusantara Power akan berfokus pada pengkonsolidasian serta optimalisasi aset yang akan membentuk ekosistem industri hijau yang kuat ke depan," ujarnya.

Baca Juga: Integrasikan Sistem Kelistrikan Kalimantan, PLN Percepat Pembangunan SUTT 150 kV Pangkalan Bun-Sukamara

Dengan adanya Holding Subholding PLN Nusantara Power, aset-aset pembangkitan PLN yang tadinya tersebar kini akan dikonsolidasikan. Proses bisnis pengelolaan pembangkitan disederhanakan. Utilisasi aset yang tadinya belum maksimal, akan makin dioptimalkan.***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat