unescoworldheritagesites.com

Tahun 2023 PT INPP Garap 6 Proyek Properti - News

PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) di tahun 2023 akan menggarap proyek properti.

 

Lo

: PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) di tahun 2023 akan menggarap proyek properti. Enam proyek yang akan digarap tersebut antara lain 23 Paskal Extension, Antasari Place, proyek mixed use development Semarang, Hyatt Place Makassar, Sahid Kuta Lifestyle Resort, dan landed residential dan komersial Balikpapan.

Presiden Direktur dan CEO INPP Anthony Prabowo Susilo mengatakan enam proyek yang akan digarap INPP pada tahun depan merupakan upaya menambah portofolio yang akan menjadi recurring dan development income.

“Ada 6 proyek yang kami kerjakan tahun depan. Khusus proyek di Balikpapan saat ini sudah selesai rancangan desainnya dan kuartal I tahun2023 akan dimulai pembangunan untuk 2 hektare tahap pertama. Harga residensial mulai dari Rp2,5 miliar. Menyusul kemudian proyek Semarang,” ujarnya, pada acara media gathering, di Jakarta. 

Baca Juga: Dipasangi Spanduk di Depan Rumah, Sejumlah Warga di Perumahan Muara Karang Tertekan.

Saat ini, INPP memiliki dan mengelola sejumlah mal, hotel, dan residensial. Hotel yang dikelola INPP, antara lain Sheraton Bali Kuta Resort, Grand Hyatt Jakarta, Maison Aurelia Bali, Harris Hotel Tuban Bali, Harris Hotel Batam Center, Harris Suites fx Sudirman, Harris Resort Waterfront Batam, Harris Hotel Tebet, dan Pop Hotel Sangaji Yogyakarta.

Sementara dari segmen mall, INPP tercatat memiliki dan mengelola Beachwalk Shopping Center Bali, 23 Paskal Shopping Center Bandung, Plaza Indonesia, Park 23 Entertainment Center Bali, dan FX Sudirman Jakarta.

Sedangkan properti residensial yang dimiliki INPP, yakni Keraton at The Plaza, Beachwalk Residence Bali, dan proyek terbarunya yang sedang dalam tahap pembangunan yaitu 31 Sudirman Suites, One residence batam, dan Antasari Place.

Anthony menjelaskan, saat ini kinerja mal dan hotel terbilang telah pulih. Tingkat hunian atau okupansi hotel yang dikelola mencapai 80 persen. Sedangkan tingkat keterisian tenant mal INPP rerata mencapai di atas 95 persen. Adapun pada akhir tahun ini, INPP menargetkan dapat mencetak penjualan senilai Rp200 miliar. Hingga bulan Oktober, INPP meraup penjualan Antasari Place senilai Rp600 miliar. Angka sebesar itu berasal dari penjualan 400 unit apartemen yang berlokasi di TB Simatupang Jakarta Selatan dengan harga jual yang ditawarkan rerata Rp 1,5 miliar.

Baca Juga: KPK Belum Pastikan Waktu Pelaksanaan Upaya Paksa Penahanan Dalam Kasus Bupati Bangkalan

PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) merupakan perusahaan properti yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan saat ini merupakan perusahaan dengan kapitalisasi keenam terbesar untuk perusahaan properti tanah air. Kiprah bisnis properti INPP dimulai tahun 2002 lalu dan saat ini telah memiliki 24 lini bisnis properti yang mencakup hotel, lifestyle center, dan residensial.

Menurut Co-Founder & Commissioner INPP Agoes Soelistyo, perjalanan 20 tahun INPP di bisnis properti juga telah menorehkan banyak hal, khususnya terkait pengembangan dan mengoperasikan iconic lifestyle properties di kota-kota besar Indonesia. INPP sebagai holding juga terus menjalankan kiprahnya untuk ikut membangun negeri.

"Proyek pertama INPP adalah membangun hotel untuk kalangan anak muda yang pada waktu itu belum ada pasarnya. Peluang itu kami wujudkan dengan membangun Harris Hotel pertama di dunia yaitu Harris Hotel Tuban-Bali dengan mengusung konsep mixed-use development untuk pembangunan hotel & ritel yang terintegrasi di satu kawasan dan saat ini telah menjadi pionir untuk pengembangan hotel lainnya," ujarnya.

"Di tengah situasi ekonomi lokal dan global yang lesu kami telah membuktikan tetap bisa menghadirkan produk yang diterima oleh pasar. Kami masuk ke pasar saat ekonomi global juga lesu akhir tahun 1990-an kemudian kita dihadapkan lagi pada krisis pandemi. Ada banyak proyek kami yang dilakukan saat pandemi dan semuanya bisa berjalan tanpa ada penundaan," tandasnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat