unescoworldheritagesites.com

Pemberdayaan Wanita Santriwati Keniscayaan untuk NTB - News

Megawati Lestari aktivis demokrasi NTB.  (Suara Karya/Megawati L)

: Pulau Lombok di NTB yang terkenal dengan julukan pulau Seribu Masjid, secara fakta dunia pendidikan juga bisa dibilang Pulau Ribuan Pondok Pesantren.

Kekuatan dan kontribusi Ponpes di Lombok sangat luar biasa dalam menyediakan akses pendidikan masyarakat, dan menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan berahlak baik. 

Hanya saja, kiprah para wanita, santriwati alumni Ponpes belum banyak terakomodir berkontribusi dalam pembangunan daerah ini. Padahal, peran mereka sangat strategis jika bisa dikelola dan diberikan akses yang sepadan dengan yang lain, termasuk para santri.

Baca Juga: Lima Tahun Zul Rohmi, Mampu Ciptakan Kohesi Sosial NTB 

"Saya pikir, santriwati ini kekuatan yang luar biasa. SDM yang potensial, namun masih butuh sentuhan perhatian. Hal ini yang akan saya perjuangkan," kata Megawati Lestari SH MH, aktivis Pro Demokrasi yang maju sebagai Caleg DPRD NTB dari Partai Golkar, Minggu (17/9/2023). 

Maju di Dapil NTB 8, Lombok Tengah, Megawati bertekad memberdayakan kaum perempuan dan menyediakan pendididikan berkualitas

Lebih jauh Megawati Lestari mengatakan, para santriwati alumni Ponpes memiliki daya saing SDM yang mumpuni. Namun, faktanya keterserapan mereka di dunia lapangan kerja masih belum optimal, baik di sektor formal maupun informal. 

Baca Juga: Bank Jatim Gelar Executive Summit 2023 

Putri Almarhum H.Muhdin Ramli alumni jombang tebu Ireng pertama di wilayah Lombok Tengah menilai, kendala yang ada saat ini adalah kurangnya akses untuk para santriwati, dan pemberdayaan keterampilan atau skill menghadapi peluang kerja. 

"Sehingga ke depan perlu ada semacam pelatihan dan pemberdayaan, misalnya bagaimana mereka dibekali kemampuan wirausaha, pemasaran digital, dan diberi akses permodalannya," katanya.

Menurut Mega, para santriwati bisa menjadi agen-agen perubahan dan ujung tombak pengentasan masalah perempuan dan kemiskinan di Lombok, NTB.

Baca Juga: HL Hadrian Irfani Dorong NTB Jadi Tuan Rumah Sukses PON 2028

Dari aspek sosial dan psikologis, para santriwati juga memilili nilai lebih untuk moralitas dan ahlaknya. Sehingga keuletan dan kejujuran pasti menjadi hal yang utama. 

"Yang dibutuhkan sebenarnya adalah pemberdayaan tambahan setelah mereka lulus dari pesantren. Sehingga para santriwati ini siap mengisi lapangan kerja atau pun membuka wirausaha," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat