unescoworldheritagesites.com

Penggalian Arkeologi di Pulau Onrust Selesai, Sebagian Dinding Benteng dari Balok Kayu - News

Pemasangan patok bekas bastion benteng Onrust. Foto: Istimewa

: Penggalian di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta yang dilakukan tim arkeologi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta sejak 8 November 2023, kini telah selesai. Pekerjaan terakhir penanaman patok beton di 33 titik dari bekas benteng Onrust telah dilakukan Rabu (22/11/2023) yang lalu.

Ternyata dari penggalian itu disimpulkan, sebagian dinding bastion benteng terbuat dari balok balok kayu yang dipasang vertikal.

Demikian dikatakan arkeolog senior Candrian Attahiyyat selaku Ketua Tim Arkeologi  di Jakarta, Sabtu (25/11/2023).
"Laporan lengkapnya sedang kami susun," tambahnya.

Arkeolog Candrian Attahiyyat bertopi biru mengomando titik pemancangan (atas). Pemandu Rosadi (kanan) menunjukkan lubang masuk bunker Onrust kepada pengunjung (bawah). Foto: Istimewa
Arkeolog Candrian Attahiyyat bertopi biru mengomando titik pemancangan (atas). Pemandu Rosadi (kanan) menunjukkan lubang masuk bunker Onrust kepada pengunjung (bawah). Foto: Istimewa

Jumlah patok yang telah ditanam di bekas benteng Onrust abad ke 17 itu menurut Candrian ada 33. Terdiri dari 16 patok kuning sebagai tanda sudut sudut bangunan benteng dan 17 patom merah sebagai tanda garis dinding benteng.

Patok tersebut penting untuk keperluan penelitian selanjutnya. Juga diperlukan sebagai pedoman pemandu Museum Onrust menjelaskan kepada pengunjung akan alur cerita bangunan cagar budaya yang ada.

Dijelaskan Candrian, balok kayu itu digunakan untuk dinding bastion sebelah timur laut.

"Tim kami tidak menemukan sisa  kayunya. Tetapi pegawai Onrust yang menemukannya. Dari analisis tim ekskavasi, kayu tersebut adalah dinding bastion timur," Candrian.

Baca Juga: Daya Tarik Onrust: Reruntuhan Bangunan Bersejarah dan Alamnya, Namun Perlu Revitalisasi

Diakuinya bagian benteng yang terbuat dari kayu sulit ditemukan jejaknya.

Seperti di bagian selatan benteng juga pernah digali. Namun tidak ditemukan tanda tandanya. Diperkirakan kurang dalam penggaliannya.

Oleh karena itu pekerjaan ini perlu  dilanjutkan sampai dengan pelestarian.

Arkeolog yang lebih muda Ade Alamando Harnanto yang lebih akrab disapa Mas Alam menambahkan, nama benteng Onrust karena keberadaannya di Pulau Onrust.

" Itu  bukan nama resminya pak. Dibangun sekitar tahun 1671 berdasarkan pengembangan dari benteng segi empat yang dibangun pada tahun 1656. Kemudian sekitar 1740 digambar oleh J.W Heydt. Luas benteng ini memang 2/3 luas Pulau Onrust," kata Mas Alam selaku Pamong Budaya Museum Onrust.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat